Tujuh Mitos dan Tradisi Imlek yang Dipercaya Masyarakat Cina
Hari Raya Imlek biasanya jatuh pada bulan kedua tahun masehi. Jutaan orang keturunan Cina di Indonesia bersiap merayakan libur.
Mereka menggelar berbagai perayaan, salah satunya festival barongsai. Masyarakat keturunan Tionghoa parade sepanjang jalan, memberikan amplop merah yang disebut angpao, dan tak lupa makanan.
Tahun Baru Imlek penuh dengan simbol, tradisi, juga mitos yang semuanya dipercaya memenuhi harapan baik untuk masa depan. Berikut adalah tujuh mitos tentang Imlek yang dipercaya masyarakat Cina.
1. Ikan
Masyarakat Cina dan keturunan Tionghoa memiliki tradisi menyajikan ikan utuh pada malam tahun baru. Biasanya ikan ini akan dibagi dua. Separuh ikan disajikan malam hari, dan separuh lagi disimpan untuk dimakan keesokan harinya.
Ikan dalam bahasa cina maknanya hampir sama dengan berlimpah atau surplus dalam istilah ekonomi. Masyarakat percaya jika menyimpan sebagian ikan untuk dimakan lain hari bisa menjamin kekayaan di masa depan.
Ikan yang dimasak dipilih paling segar. Biasanya ikan yang matanya jernih dan tidak begitu amis.
Sama seperti ayam yang disajikan utuh, hidangan ikan di malam Imlek juga dijaga agar tetap utuh dengan kondisi ekor dan kepala tidak rusak sama sekali.
Penempatan ikan di meja makan juga penting. Kepala ikan sebaiknya mengarah ke tamu atau orang yang lebih tua karena dipercaya membawa keberuntungan. Acara makan-makan pun tidak akan dimulai sebelum orang yang memiliki kepala ikan makan terlebih dahulu.
2. Baki kemakmuran
Baki kemakmuran dalam Hari Raya Imlek juga dikenal sebagai baki kebersamaan. Biasanya baki ini berbentuk heksagonal atau bundar berisi delapan jenis kudapan tradisional cina.
Pertama, manisan melon melambangkan kesehatan dan umur panjang. Kedua, manisan kelapa melambangkan kebersamaan. Ketiga, kumquat melambangkan kemakmuran. Keempat, manisan kastanye melambangkan persatuan keluarga dan kebersamaan.
Kelima, buah lengkeng melambangkan kesuburan, ditujukan untuk perempuan supaya memiliki anak laki-laki. Keenam, biji teratai melambangkan keluarga besar. Ketujuh, kacang melambangkan panjang umur.
Terakhir, biji melon merah melambangkan kegembiraan. Baki atau nampan ini disuguhkan kepada anak-anak dan tamu.
3. Makanan putih
Warna sering kali menjadi simbol dalam kepercayaan masyarakat Cina. Sajian makanan putih selama Imlek dianggap tabu dan dianggap sial selama 15 hari. Putih adalah simbol nasib buruk, bahkan kematian, meski di unsur lain kehidupan putih berarti kesucian.
Selama Hari Raya Imlek, makanan berwarna merah, jingga, hijau, atau emas dianggap menguntungkan. Inilah salah satu alasan jeruk mandarin, biji melon merah, dan delima adalah makanan populer saat Imlek.
Warna merah berarti kebahagiaan, kecantikan, vitalitas, kesuksesan, dan nasib baik. Biru berarti kesehatan, sembuh dari penyakit, kepercayaan, dan umur panjang.
Emas atau kuning berarti kekayaan, kehormatan, dan kebebasan. Hijau artinya kesuburan, regenerasi, harapan, harmoni, dan pertumbuhan.
4. Biji-bijian
Biji-bijian penting dalam perayaan Imlek karena melambangkan kesuburan, kelimpahan, dan panen. Biji bunga matahari melambangkan banyak keturunan, terutama laki-laki.
Banyak buah-buahan kaya biji digunakan sebagai hidangan atau dekorasi Hari Raya Imlek. Biji melon merah misalnya ditambahkan sebagai bahan permen.
Buah-buahan berbiji banyak juga disukai, seperti delima, melon, pomelo, dan jeruk mandarin.
5. Pangsit cina
Keluarga Cina pada malam Tahun Baru Imlek biasanya berkumpul dan membuat pangsit rebus (jiaozi) bersama. Pangsit cina satu ini lezat, mudah dibuat, dan favorit.
Isinya sayuran, seperti kubis dan daun bawang. Biasanya pangsit cina disajikan sebagai makanan pembuka.
Pangsit cina bisa juga menjadi bahan permainan untuk anak-anak. Orang tua biasanya menyelipkan uang koin di dalamnya. Siapa yang kebetulan menggigit dan giginya tidak patah, maka dia ditakdirkan untuk beruntung sepanjang tahun baru.
6. Ayam utuh
Ayam utuh adalah hidangan populer di malam Tahun Baru Cina karena melambangkan kebersamaan dan kelahiran kembali. Itu simbol keluarga yang juga menandakan persatuan dan kemakmuran.
Ayam adalah sumber protein yang baik. Saat ayam direbus atau dikukus, kepala dan kakinya harus menempel, sebagai simbol persatuan.
7. Mie
Mie adalah makanan bersejarah dan turun temurun di Cina. Mie selalu ada di sajian tradisional Negeri Tirai Bambu, seperti lo mein dan chow mein.
Mie adalah makanan pokok orang Cina dan bisa dibuat dari aneka bahan, seperti tepung beras, tepung terigu, atau tepung kacang hijau. Saat disajikan di malam Imlek, mie tidak boleh dipotong-potong. Mie panjang mewakili doa panjang umur, meski pun memakannya membutuhkan sedikit usaha sampai akhir.