Empat Tempat Terbaik Memarkir Dana Darurat

Uang  
Tempat parkir dana darurat
Tempat parkir dana darurat

Pandemi covid-19 mengingatkan kita akan pentingnya dana darurat ketika situasi di luar kendali muncul seperti hari ini. Perencana keuangan berulang kali menyarankan kita untuk mengalokasikan sebagian penghasilan untuk pos dana darurat.

Dana darurat sejatinya disiapkan jauh hari sebelum krisis ekonomi dan pandemi terjadi. Idealnya dana darurat yang kita siapkan minimal tiga kali pengeluaran bulanan untuk yang masih lajang dan 12 kali pengeluaran bulanan untuk yang sudah berkeluarga.

Kemana sebaiknya kita memarkir dana darurat?

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

1. Rekening tabungan

Kita semua sudah akrab dengan rekening tabungan. Nyaris zaman sekarang tak ada orang yang tidak punya rekening, mau itu fisik atau digital.

Tempat parkir dana darurat yang pertama ini paling umum. Kita tinggal memasukkan sejumlah uang ke dalamnya, kemudian tidur nyenyak membiarkan uang itu tersimpan aman di buku tabungan.

Tabungan lebih likuid dibanding deposito. Kita bisa mengambil uang kapan saja. Tidak ada penalti, meski bunga tahunannya terbilang rendah dibanding pos investasi lain.

2. Deposito

Ketika kita memasukkan uang ke dalam instrumen investasi satu ini, kita setuju untuk menyimpannya dalam jangka waktu tertentu. Ada deposito bulanan, tiga bulanan, enam bulanan, dan tahunan.

Katakanlah kita menyimpan dana darurat dalam bentuk deposito bulanan. Mengacu pada Laporan Harian Bank Umum (LHBU) Bank Indonesia, rata-rata suku bunga deposito sebulan di perbankan nasional adalah 3,13 persen per 7 Februari 2022.

Keuntungan deposito adalah imbas hasilnya lebih tinggi dari tabungan konvensional. Namun, jika kita terpaksa menarik uang sebelum jangka waktu bulanannya berakhir, kita biasanya harus membayar penalti.

3. Emas

Sampai hari ini emas masih menjadi instrumen investasi paling stabil dari lainnya. Memang benar kita tak memetik keuntungan signifikan pada jangka pendek, tetapi setidaknya dana darurat kita tetap utuh dalam bentuk emas.

Sekarang kita semakin mudah menabung emas, bahkan bisa menyicilnya dalam bentuk tabungan emas daring. Likuiditasnya cukup tinggi.

4. Tabungan valas

Pasar keuangan global awal 2020 terguncang akibat Covid-19. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ikut terkoreksi di atas 30 persen.

Sebagian besar harga saham emiten tumbang, tetapi dolar Amerika Serikat justru menguat hingga 15 persen dibanding rupiah pada periode sama. Artinya apa? Sekiranya waktu itu kita menabung dalam bentuk mata uang asing atau valas, maka dana darurat kita jauh lebih kuat dari sekarang.

Tabungan valas berdenominasi asing bisa menjadi opsi menarik untuk memarkir dana darurat. Kita bukan cuma bisa menabung dolar AS, tetapi juga mata uang lainnya, seperti euro, dolar singapura, yen, dan yuan.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Parenting dan lifestyle blogger yang senang menuangkan kisahnya di www.muthebogara.blog

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image