Waspada Bayi yang tidak Bisa Melambaikan Tangan
Bayi sejak lahir mengembangkan dua keterampilan dasar, yaitu motorik dan komunikasi. Melambai adalah keterampilan motorik sekaligus komunikasi nonverbal yang mengemas makna dalam.
Jika bayi kita tak kunjung bisa melambaikan tangan hingga berusia 12 bulan, sebaiknya kita mengonsultasikan segera pada dokter tumbuh kembang anak.
Profesor psikologi di Universitas Denver, Galena Rhoades mengatakan bayi melambai lebih dari sekadar bentuk ketangkasan dan gerakan mengayunkan tangan. Itu adalah bahasa isyarat.
Melambaikan tangan, sebut Rhoades berbeda dari tonggak tumbuh kembang anak yang umum terjadi 6-12 bulan, seperti duduk, berdiri, dan berjalan.
Melambai adalah perilaku imitasi atau meniru. Bayi akan belajar melambai jika kita menirukan hal sama padanya, sembari mengatakan "halo," "dadah," "bye bye," atau "sampai jumpa."
Fakta bahwa melambai adalah perilaku meniru dapat menjelaskan seberapa cepat anak meniru bahasa verbal dan nonverbal dari orang lain. Sekelompok ilmuwan Jepang melakukan penelitian terhadap 597 bayi yang lahir cukup bulan dan 95 bayi yang lahir prematur, kemudian melihat kapan mereka memelajari gerakan tersebut.
Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Pediatrics International ini menemukan bayi bisa melambai pada rentang usia 6-12 bulan.
Artinya jika anak tak kunjung melambai setelah 12 bulan, kemudian diikuti dengan ketidakmampuan anak menunjuk objek, mencari objek yang kita sembunyikan, dan tak juga bisa mengucapkan kata-kata tunggal, mungkin waktunya menghubungi dokter anak.
Salah satu putra kembar saya mengalami keterlambatan tumbuh kembang ini. Dia tak kunjung melambai sampai usia 1,5 tahun, tidak menunjuk dengan jari telunjuk, tidak bisa fokus, dan tidak menoleh ketika namanya dipanggil. Dokter akhirnya mendiagnosis putra saya dengan gejala autism spectrum disorder.