Menjaga Kesehatan Gigi Anak Autisi

Anak autisi sebetulnya tidak berniat mempersulit kita. Mereka hanya memgalami kesulitan mengolah informasi dari orang lain.
Dari luar mungkin kita mengira mereka tidak kooperatif, hiperaktif, tidak patuh, bahkan agresif. Padahal sebetulnya mereka tengah berjuang memproses kecemasan dan rasa takut.
Beberapa anak autisi menghadapi kesulitan berurusan dengan dokter gigi. Ini berdampak negatif pada kesehatan gigi dan mulut mereka.
Ada banyak cara mengatasi ketakutan ini. Namun, kita perlu membantu anak membangun kebiasaan positif sehari-hari dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut.
1. Makan makanan sehat
Mulut yang baik dimulai dari kebiasaan makan makanan sehat. Hilangkan asupan gula pada anak autisi, sebab diet gula salah satu diet utama mereka.
Makanan tertentu bisa melindungi gusi dan gigi anak autisi. Contoh sederhana adalah membiasakan anak mengonsumi sayuran mentah, sepertu selada air.
2. Rajin sikat gigi dan berkumur
Menyikat gigi dan berkumur atau flossing benar-benar dasar dari rutinitas perawatan gigi dan mulut anak autisi. Kebiasaan ini menghilangkan plak, mencegah kerusakan gigi, dan penyakit gusi.
Sikat gigi pagi dan sore mungkin perjuangan untuk anak autisi. Namun, orang tua tak boleh menyerah.
Biasanya anak belajar dari sesuatu yang dilihatnya. Berikan contoh, misalnya menyikat gigi bersama. Perkuat anak dengan pujian dan reward lainnya.
Hal penting untuk diingat adalah setiap anak akan menguasai keterampilan ini pada waktunya sendiri. Anak saya misalnya baru bisa menggosok gigi sendiri setelah berusia tiga tahun. Konsistensi dan ketekunan adalah kuncinya.
3. Pemeriksaan rutin
Perjalanan ke dokter gigi mulanya adalah petualangan berat. Mulut sehat berdampak positif pada kesejahteraan dan kualitas hidup anak istimewa kita secara keseluruhan. Tidak hanya saat mereka kecil, tetapi sepanjang hidup.
