"Selamat wisuda ya, fresh graduate. Selamat datang di dunia nyata."

Kita sudah akrab dengan kalimat satir tersebut yang datang dari kakak kelas, sahabat yang lebih dahulu lulus, sepupu, atau anggota keluarga lainnya. Pada titik ini kita mungkin sudah bosan ditanya, "apa rencana selanjutnya?"

Pertanyaan-pertanyaan begitu sangat banyak dan perlu kita pertimbangkan. Apa rencana karier kita selanjutnya? Apa rencana kehidupan pribadi kita selanjutnya? Di mana kita akan tinggal? Nah, kali ini kita akan membahas satu opsi jawaban, yaitu punya rumah pertama begitu lulus wisuda.

Mungkin sebagian orang terkejut karena rasanya mustahil fresh graduate bisa punya rumah pertama. Alasannya fresh graduate belum tentu langsung mendapat kerja. Mereka belum punya penghasilan stabil untuk memenuhi beragam kebutuhan, terlebih membeli rumah pertama.

Persepsi Rumah Pertama Ala Fresh Graduate

Fresh graduate membeli rumah pertama adalah hal yang sangat mungkin sekarang ini. Salah satu solusinya membeli rumah subsidi atau rumah murah.

Rumah subsidi biasanya menawarkan harga cukup terjangkau dan memang sasarannya orang-orang berpendapatan rendah. Jenis rumah ini bisa menjadi alternatif rumah pertama bagi fresh graduate.

Namanya juga fresh graduate, masih single, maka ukuran dan luasan rumah tidak terlalu masalah. Rumah pertama tipe 21 sebenarnya sangat cukup untuk kita.

Investasi rumah dan properti sejauh ini selalu menguntungkan untuk jangka panjang. Nilai rumah biasanya terus naik. Penghasilan bulanan kita juga lebih berarti ketimbang membeli keinginan tersier yang membutakan mata.

Fresh graduate juga belum punya tanggungan keluarga. Oleh sebabnya bijak mengalokasikan sebagian penghasilan untuk cicilan rumah pertama. Seiring waktu cicilan semakin ringan karena penghasilan kita semakin meningkat.

Pro Kontra Beli Rumah Pertama dan Sewa Rumah

Fresh graduate perlu mempertimbangkan pro kontra membeli rumah pertama dengan menyewa rumah. Ini untuk memastikan kalau kita yakin dengan pilihan terbaik hidup kita.

Salah satu keuntungan membeli rumah pertama sejak usia muda adalah ekuitasnya terus meningkat. Namun, beberapa faktor lain perlu dipertimbangkan, misalnya kita perlu uang muka saat membeli rumah pertama. Sewa rumah juga perlu mempertimbangkan kenaikan harga sewa.

Beli rumah pertama memberi kita tanggung jawab besar. Kita yang mengurusi pemeliharaan dan perbaikan. Beda dengan sewa rumah di mana kita cukup menghubungi pemilik rumah kalau ada masalah.

Saat kita membeli rumah pertama, kita bisa mendesainnya sesuka hati karena milik sendiri, beda dengan rumah sewa yang biasanya memiliki banyak pengaturan ruang dari pemiliknya.

Cara Fresh Graduate Beli Rumah Pertama

Teman-teman kita mungkin tidak terbiasa membeli rumah pertama begitu lulus kuliah. Memang prosesnya sedikit menghadirkan kecemasan, tetapi dengan segenap perencanaan matang, kita akan menikmati perjalanannya.

Hal pertama yang kita lakukan adalah meninjau uang muka. Kalau kita menarget rumah murah atau subsidi, uang mukanya relatif terjangkau.

Pemerintah saat ini bahkan memberikan bantuan subsidi uang muka rumah hingga Rp 30 juta, misalnya dengan kredit kepemilikan rumah (KPR) selama 20 tahun. Cari peluang tersebut sembari cek jumlah tabungan kita, jika ada.

Kedua, kita juga perlu menganalisis pendapatan dan pengeluaran bulanan. Anggap saja kita belum punya pekerjaan, maka perkirakan gaji pertama yang akan kita terima nanti, kemudian buat perencanaan keuangannya.

Ketiga, beri tahu rencana kita pada orang terdekat, khususnya orang tua. Kita mungkin akan sedikit berdebat dengan mereka, tetapi tidak apa. Jelaskan niat dan kesungguhan kita karena pada dasarnya orang tua yang baik pasti mendukung pilihan hidup anaknya.

Keempat, cari lokasi calon rumah pertama yang akan kita tempati. Jangan kecewa jika rumahnya tak secantik yang kita impikan. Namun, kita setidaknya sudah membangun masa depan sejak dini.

Sekiranya pendapatan kita lama kelamaan meningkat dan menginginkan rumah lebih besar, kita bisa menjual rumah pertama kita dan mendapatkan keuntungan atasnya sebagai modal membeli rumah berikutnya.

Ingat, rumah pertama tak harus mewah. Fokuslah menjadikannya rumah fungional dari pada menjadikannya rumah cantik dengan cara melengkapi perabotan dan barang-barang mahal yang belum tentu kita butuhkan.

Sebagai fresh graduate, kita punya banyak pilihan dalam hidup. Tarik napas dalam-dalam, kemudian rileks. Wujudkan impian segera dan jangan takut dengan bayangan-bayangan yang tak jelas di masa depan.