Lima Mitos Perencanaan Keuangan yang Menyesatkan
Industri keuangan memang dipenuhi berbagai mitos yang sudah tak terhitung jumlahnya selama beberapa dekade. Contoh paling sederhana, mitos yang mengatakan asuransi cuma bisnis tipu-tipu.
Kita harus bisa memilah mana informasi yang harus dipercaya dan mana yang tidak. Terkait perencanaan keuangan, kita juga perlu membuang jauh lima mitos berikut agar kesehatan finansial kita terjamin di masa depan.
1. Kita tidak perlu perencanaan keuangan
Faktanya kalau kita mau sukses dan mencapai tujuan, semuanya membutuhkan perencanaan. Punya perencanaan keuangan bukan lagi pertimbangan, melainkan keharusan.
Rencana adalah senjata pertama yang membantu kita menavigasi kesuksesan finansial di masa depan. Tanpa rencana tepat, kita sering keluar jalur.
Rencana keuangan menyederhanakan berbagai hal dan menunjukkan langkah demi langkah yang harus kita buat. Ingat, gagal berencana artinya kita berencana untuk gagal. Cobalah susun perencanaan keuangan dan kita akan menyadari betapa pentingnya hal ini.
2. Anggara keuangan sama dengan perencanaan keuangan
Perencanaan keuangan lebih dari sekadar menyusun anggaran keuangan, meski pengeluaran dan tabungan adalah dua hal yang diperhatikan dalam perencanaan.
Perencanaan keuangan dan anggaran keuangan memang sering tumpang tindih dan membingungkan satu sama lain. Lalu, apa perbedaannya?
Anggaran keuangan dirancang untuk melacak pengeluaran dan tabungan kita, membantu kita menjadi lebih efisien menggunakan uang. Perencanaan keuangan mencakup semua bidang kehidupan finansial kita, mulai dari tabungan, pengeluaran, pendapatan, cicilan, dana pensiun, asuransi, dan sebagainya.
Perencanaan keuangan membuka jalan untuk membantu kita mengelola keuangan lebih percaya diri.
3. Perencanaan keuangan cuma untuk orang kaya
Salah besar. Perencanaan keuangan berlaku untuk semua orang. Selama kita memiliki sumber penghasilan, mengelola pengeluaran, memiliki beberapa tanggung jawab finansial, maka perencanaan keuangan sebuah keharusan.
Hal yang perlu kita ingat adalah semua orang memulai dari posisi saldo sama, yaitu nol rupiah sampai mereka mengelola investasi dan tabungan pertama.
4. Perencanaan keuangan terlalu mahal
Perencanaan keuangan, terlebih menyerahkan kepada ahlinya memang bisa mahal, tetapi tidak selalu demikian. Saat ini sudah banyak aplikasi dan teknologi perencanaan keuangan yang bisa kita gunakan gratis (freemium).
Teknologi tersebut menggunakan algoritma dan kalkulasi eksklusif yang memberikan perencanaan keuangan akurat dan efektif untuk kita.
5. Perencanaan keuangan sering gagal
Perencanaan keuangan salah satu cara pasti mencapai kesuksesan finansial. Survei Savology, salah satu platform perencanaan keuangan online membuktikan rumah tangga yang memiliki perencanaan keuangan 2,5 kali lebih mungkin menabung untuk masa pensiun.
Individu dengan perencanaan keuangan 83 persen lebih baik mengelola keuangan mereka dalam kurun waktu setahun. Rumah tangga dengan perencanaan keuangan membuat keputusan finansial lebih baik dan lebih percaya diri.
Individu yang menyusun perencanaan keuangan memiliki hubungan lebih baik dengan dirinya dan orang lain. Rumah tangga dengan perencanaan keuangan dapat mencapai tujuan hidup berarti.
Terakhir, individu dengan perencanaan keuangan lebih produktif saat bekerja.