Kasihan, Lebah Madu Terancam tak Bisa Lagi Mencium Bunga

Gaya Hidup  
Polusi mengancam populasi lebah
Polusi mengancam populasi lebah

Lebah madu adalah hewan yang mengandalkan penciuman untuk mendeteksi aroma bunga. Sayangnya polusi udara ke tingkat lebih parah menurunkan kemampuan lebah dan serangga lain mengendus bunga.

Profesor Agroekologi di Universitas Reading, Inggris, Robbie Girling mengatakan timnya melakukan penelitian terkait dengan mengekspose ladang mustard hitam, sejenis tanaman musiman yang bijinya dimanfaatkan untuk rempah-rempah.

Mereka menemukan tingkat nitrogen oksida yang buruk di sana dipicu polusi dari asap kendaraan bermotor. Nitrogen oksida adalah senyawa kimia yang terbentuk dari hasil pembakaran pada suhu tinggi, terutama bahan bakar solar. Peneliti selanjutnya mengamati efeknya pada penyerbuk lokal, di antaranya lebah, ngengat, lalat bunga, dan kupu-kupu.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Hasilnya tingkat penyerbukan tanaman yang terpapar udara tercemar menurun hingga 14-31 persen. Penelitian ini dipublikasikan dalam Jurnal Environmental Pollution.

"Kami tahu dari penelitian laboratorium kami sebelumnya bahwa knalpot kendaraan, khususnya berbahan bakar solar berefek negatif pada serangga penyerbuk. Dampak yang kami temukan di lapangan jauh lebih dramatis dari yang diduga," kata Girling.

Polusi udara bisa menjadi faktor pemicu menurunnya populasi global lebah di dunia. Ini berhubungan juga dengan penggunaan pestisida, herbisida, dan peningkatan kadar karbon dioksida yang menimbulkan ancaman signifikan pada sektor pertanian.

"Temuan ini mengkhawatirkan karena polutan ini umumya kita temukan di kehidupan sehari-hari," kata peneliti lainnya, James Ryalls.

Lebah di Indonesia

Kepala Center for Transdisciplinary and Sustainability Science (CTSS), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Damayanti Buchori mengatakan penurunan kelimpahan dan keanekaragaman lebah madu di Eropa dan Amerika berdampak pada ketahanan pangan dan produktivitas pertanian. Hal tersebut diperparah minimnya sistem data dan upaya monitoring lebah yang terintegrasi.

"Patogen dan parasit, serta degradasi habitat turut menambah polemik perlebahan," katanya.

Damayanti pernah melakukan survei untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi populasi lebah di Indonesia berdasarkan perspektif petani. Survei ini menanggapi penelitian 2019 yang mengindikasikan penurunan populasi lebah jenis Apis cerena.

Hasilnya, peternak lebah mengakui faktor utama penyebab penurunan populasi lebah adalah cuaca dan iklim. Peneliti mendata 22 spesies lebah yang dipelihara peternak lebah di Indonesia. Peneliti fokus mengoleksi dan mengidentifikasi lebah hingga level famili dari empat spesies, yaitu A cerana, A mellifera, H itama, dan T laeviceps.

Polutan buruk bagi kesehatan. Pengurangan jumlah serangga penyerbuk secara signifikan berimplikasi pada ekosistem alam tempat kita hidup.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Parenting dan lifestyle blogger yang senang menuangkan kisahnya di www.muthebogara.blog

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image