Apa Bedanya Vaksin Booster dan Vaksin Covid-19?
Gejala omicron yang semakin menggila di seluruh negeri mengingatkan kebutuhan akan vaksin booster akhir-akhir ini. Vaksin booster atau tambahan kesannya lebih mendesak dari sebelumnya.
Vaksin booster mulanya disebut vaksin ketiga, diberikan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh sedang hingga berat untuk meningkatkan respons mereka terhadap vaksin covid-19 pertama dan kedua.
Istilah 'dosis ketiga' digunakan merujuk pada dosis tambahan untuk dua vaksin mRNA. Namun, sekarang istilahnya berubah menjadi 'booster.'
Orang dengan sistem kekebalan tubuh cenderung lemah mungkin tidak mendapat kekebalan cukup setelah vaksin pertama dan kedua. Vaksin booster diharapkan bisa meningkatkan perlindungan untuk mereka terhadap varian virus corona baru, termasuk delta dan omicron.
Apa Itu Vaksin Booster?
Vaksin booster adalah vaksin tambahan yang diberikan untuk memperkuat kekebalan tubuh seseorang dari virus covid-19 dan variannya seiring berkurangnya perlindungan yang kita terima dari vaksin pertama dan kedua.
Vaksin booster dirancang membantu kita mempertahankan kekebalan tubuh lebih lama. Suntikan booster ini memberi sinyal pada sel-sel kebal dalam tubuh kita untuk aktif kembali saat virus menyerang.
Beda Vaksin Booster dan Vaksin Sebelumnya
Vaksin booster covid-19 diberikan ketika kita sudah menyelesaikan rangkaian vaksin pertama dan kedua. Perlindungan terhadap virus yang diberikan dari vaksin pertama dan kedua telah menurun seiring waktu.
Mereka dengan kekebalan tubuh rentan, mungkin termasuk pasien kanker atau sedang menjalani kemoterapi, pasien yang menerima transplantasi organ, dan pasien dengan penyakit khusus lainnya bisa ditawarkan vaksin booster berdasarkan kasus per kasus. Dosis tambahan ini membantu mereka menyesuaikan respons imun sebagaimana populasi umum yang sehat.
Vaksinator atau pihak medis yang memberikan vaksin biasanya akan mengecek beberapa hal sebelum kita mendapat vaksin booster, yaitu:
· Jarak antara vaksin kedua dengan vaksin booster adalah enam bulan.
· Orang yang akan divaksin memenuhi persyaratan kelayakan, seperti usia dan kondisi kesehatan.
· Jika kita pernah dinyatakan positif covid-19 setelah vaksinasi kedua, kita bisa mendapatkan vaksin booster setidaknya tiga bulan setelah hasil tes positif.
· Jika kita pernah mendapatkan vaksin influenza atau pneumokokus, kita bisa mendapatkan vaksin booster setidaknya dua pekan setelah vaksin tersebut.
· Orang yang akan divaksin sebelumnya sudah makan, misalnya sarapan atau makan siang sebelum divaksin.
Kita tidak bisa memilih vaksin mana yang akan kita dapatkan sebagai vaksin booster. Sejauh ini di Indonesia Pfizer dan Moderna adalah jenis vaksin booster yang diberikan gratis oleh pemerintah.
Kedua jenis vaksin booster ini bisa diterima siapa saja, terlepas merek vaksin pertama dan keduanya sinovac, astrazeneca, sinopharm, dan sebagainya.