Banyak alasan menyebabkan kita tinggal di kota besar seperti Jakarta, salah satunya pekerjaan. Sepanjang pandemi ini kita mungkin mencari berbagai cara agar tetap bisa beraktivitas dengan aman dan tenang, termasuk traveling yang tidak terlalu jauh dari ibu kota.

Babakan Madang salah satu kecamatan di Kabupaten Bogor. Dahulu Babakan Madang masuk ke dalam Kecamatan Citeureup sampai 1999, tetapi kini menjadi kecamatan sendiri. Bukan sebuah kebetulan di daerah ini terdapat banyak pilihan objek wisata keluarga yang sayang dilewatkan.

Kecamatan Babakan Madang terdiri dari sembilan desa, yaitu Cijayanti, Karang Tengah, Babakan Madang, Cipambuan, Sentul, Bojong Koneng, Sumur Batu, Citaringgul, dan Kadumanggu. Tiga desa paling populer sekaligus terdekat dari Jakarta adalah Desa Sentul, Bojong Koneng, dan Karang Tengah.

Kali ini saya merekomendasikan lima wisata alam di Babakan Madang yang sayang untuk dilewatkan.

1. Wisata pinggir sungai di Pendopo Ciherang

Sungai Ciherang salah satu sungai yang mengalir di Babakan Madang. Sepanjang sungai ini terdapat banyak spot untuk menikmati wisata alam, salah satunya Pendopo Ciherang.

Kafe sekaligus penginapan ini beralamat di Jalan Wangun, Karang Tengah. Akses ke tempat ini cukup menantang, tetapi pengalaman wisata yang didapatkan sangat memuaskan.

Sebaiknya pengunjung menggunakan sepeda motor atau mobil kecil menuju lokasi. Pasalnya banyak kendaraan lalu lalang, sehingga rawan macet di jam-jam tertentu.

Pengunjung yang tidak menginap tetap bisa datang ke sini. Aktivitas yang bisa dilakukan di Pendopo Ciherang bukan hanya makan, duduk santai, atau main di sungai, tetapi juga wisata sejarah.

Pendopo Ciherang memiliki dua griya yang menampilkan sejarah presiden-presiden Indonesia, miniatur pesawat-pesawat militer, serta anjungan kebhinekaan. Tiket masuknya Rp 25 ribu per orang, sudah termasuk potongan untuk voucher makan.

2. Wisata minat khusus di Gua Agung Garunggang

Lokasi Gua Agung Garunggang tak begitu jauh dari Pendopo Ciherang, masih termasuk wilayah Desa Karang Tengah. Gua ini sempat viral di media sosial, sehingga dijuluki Sentuliem, yaitu gua di Sentul, tetapi suasananya seperti di Lembah Baliem, Papua.

Bentuk Gua Garunggang tak seperti gua pada umumnya. Gua ini terdiri dari batu-batu tebing, menyerupai batu papan yang tersusun rapi.

Gua ini alami, tetapi masih memerlukan eksplorasi lebih lanjut terkait asal usul dan keberadaannya. Petani-petani di Karang Tengah pertama kali menemukan gua ini sekitar 1983-1984.

Bagi pengunjung yang ingin memasuki gua bawah tanahnya, sebaiknya ditemani seorang pemandu yang tak lain masyarakat lokal. Di dalam gua terdapat ceruk yang mengeluarkan air terjun kecil yang menurut mitosnya bisa bikin awet muda.

Pengunjung tidak dikenakan retribusi khusus untuk memasuki gua ini. Kita cukup membayar jasa pemandu lokal untuk menemani sepanjang perjalanan. Usahakan bawa pakaian lengkap dan peralatan yang dibutuhkan, khususnya lampu senter dan head lamp jika ingin masuk ke dalam gua.

3. Belajar berkebun di Garuda Farm

Garuda Farm beralamat di Jalan Raya Bojong Koneng. Tempat ini cocok untuk wisata edukasi pertanian (agrobisnis), wisata alam, dan rekreasi anak-anak.

Anak-anak belajar tentang pertanian dan peternakan dengan langsung terlibat di dalamnya. Hewan-hewan ternak yang dibudidayakan di sini, antara lain sapi, kambing, ayam, dan ikan.

Ada kegiatan memerah susu sapi, memberi makan sapi dan kambing, bermain dengan pedet atau anak sapi. Anak-anak juga belajar menanam dan memanen sayur dengan teknik hidroponik.

Garuda Farm cocok untuk wisata keluarga atau kelompok. Biayanya dihitung per paket, bergantung jumlah pengunjung dan paket yang diinginkan.

4. Mandi di Curug Bidadari

Curug Bidadari salah satu air terjun di Kecamatan Babakan Madang yang sudah dikelola intensif sebagai destinasi wisata alam yang menyenangkan. Namanya Sentul Paradise Park Bogor.

Mitos yang berkembang di masyarakat setempat menyebutkan air terjun ini merupakan salah satu tempat pemandian tujuh bidadari. Batu besar belah yang terdapat di curug ini merupakan tempat persembunyian ketujuh bidadari dalam legenda Jawa Barat.

Kita disuguhi pemandangan asri, terutama Gunung Pancar dan hutan lindung sekitarnya. Pengelola menyediakan kolam renang untuk pengunjung. Kolam besar untuk dewasa dan kolam kecil untuk anak-anak.

Air kolamnya alami, tanpa kaporit karena dialirkan langsung dari Curug Bidadari. Tiket masuk pengunjung dibanderol Rp 25 ribu per orang untuk lima tahun ke atas.

5. Trekking ke Kampung Cisadon

Kampung Cisadon sebuah desa agroforestri di Karang Tengah. Desa ini bisa ditempuh dari Jalur Sentul dan Jalur Megamendung.

Kita cukup bermodal sepasang kaki untuk mengeksplorasi keindahan desa ini. Meski demikian, perjalanannya cukup menantang. Tak heran Kampung Cisadon menjadi pilihan lokasi trekking karena berada di antara perbukitan.

Kampung Cisadon sungguh asri. Wisata trekking di sini bisa ditempuh sepanjang delapan kilometer (km). Cisadon bukan hanya tujuan wisata trekking, tetapi juga jalur sepeda gunung, motor trail, dan off road.

Kampung ini tidak cuma dikenal karena jalur wisatanya, melainkan juga kopinya. Cisadon salah satu penghasil kopi luwak robusta kualitas premium. Tanaman kopi di sana dibudidayakan sejak zaman kolonial Belanda.

6. Bukit Batu Kemun

Ingin menikmati wisata alam khas hutan pinus? Silakan datang ke Bukit Batu Kemun di Desa Karang Tengah. Lokasinya persis di pinggir jalan menuju Hutan Pinus Gunung Pancar yang merupakan kawasan cagar alam.

Bukit Batu Kemun adalah studio foto tematik dengan latar belakang pemandangan alam asri. Setidaknya ada 27 spot foto, mulai dari ayunan, rumah hobbit, hingga hammock.

Harga tiket masuknya Rp 25 ribu per orang. Kita juga bisa menginap di vila atau kemping di sini.

Tertarik? Silakan atur jadwal akhir pekanmu ke salah satu destinasi di Babakan Madang. Selamat bertualang!