Benarkah Kehamilan Kembar Diturunkan dalam Keluarga?
Saya kaget luar biasa ketika dokter menyatakan saya mengandung dua janin kembar tiga tahun lalu. Pasalnya saya tak menyangka Allah memberikan rezeki dobel itu kepada saya.
Sejak hamil, melahirkan, dan membesarkan si kembar yang sekarang berusia tiga tahun, salah satu pertanyaan paling banyak ditanyakan pada saya adalah apakah di keluarga saya ada turunan kembar?
Saya jawab, ada. Saya memang memiliki sepupu kembar dari paman atau kakak ayah.
Sebelumnya kita perlu mengetahui lebih dulu dua jenis kehamilan kembar, yaitu kembar identik (monozigot) dan kembar non-identik (dizigot).
Kembar identik terjadi ketika satu sel telur membelah menjadi dua dan menghasilkan individu persis sama. Kemungkinan terjadinya kembar identik 3-5 kali per 1.000 kelahiran.
Kembar non-identik, disebut juga fraternal adalah hasil dari dua sel telur yang dibuahi oleh dua sperma dalam waktu bersamaan. Meski bayi kembar non-identik lahir di tanggal yang sama, mereka secara fisik dan genetik tidak mirip.
Nah, kedua putra kembar saya termasuk kembar non-identik ini. Wajah mereka tidak mirip dan mudah dibedak
Dilansir dari Jurnal Human Reproduction Update yang diterbitkan November 2007, ada gen yang membuat seorang wanita bisa melepaskan dua atau lebih sel telur selama pembuahan (hiperovulasi). Gen inilah yang diturunkan dalam keluarga.
Kesimpulannya, jika seorang perempuan memiliki anggota keluarga kembar non-identik, kemungkinan besar perempuan tersebut mewarisi gen sama. Beda halnya ketika seorang perempuan memiliki anggota keluarga kembar identik, belum tentu dia mewarisi gen sama.
Para ahli genetika dulu berpikir bahwa kembar identik tidak diturunkan dalam keluarga. Pembelahan sel telur menjadi dua embrio terjadi secara acak.
Namun, teori hiperovulasi tentang anak kembar tidak semudah itu. Gen itu ada yang dominan dan ada yang resesif.
Artinya, jika gen hiperovulasi tadi bersifat resesif, peluang kehamilan kembar baru bisa terjadi jika pasangan laki-laki dan perempuan sama-sama membawa gen resesif.
Anak Kembar Berasal dari Keluarga Perempuan atau Laki-Laki?
Gen untuk hiperovulasi bisa berasal dari keluarga laki-laki juga perempuan. Namun, perempuan harus mewarisi gen tersebut supaya memiliki anak kembar.
Gen kembar dari pihak laki-laki tidak akan memengaruhi peluang perempuan memiliki anak kembar, kecuali perempuan tersebut juga membawa gen kembar atau hiperovulasi tadi.
Jika laki-laki memiliki gen hiperovulasi, dia sangat mungkin mewariskan kepada anak perempuannya. Ini meningkatkan peluang anak perempuannya tersebut melahirkan anak kembar juga nantinya. Artinya, saya kelak berpeluang memiliki cucu kembar dari putri saya karena suami saya mewariskan gen sama kepada putri kami. Masya Allah.
Ini hanya kemungkinan ya. Namanya juga teori hiperovulasi. Perlu lebih banyak riset ilmiah untuk membuktikan keabsahannya.
Faktor Pendukung Kehamilan Kembar
Banyak faktor di luar genetik yang memengaruhi peluang kita memiliki anak kembar, entah itu identik atau non-identik.
1. Usia ibu
Peluang hamil kembar semakin tinggi pada perempuan yang mengandung di usia di atas 30 tahun, yaitu 32 kali per 1.000 kelahiran.
Peluang ini bahkan lebih tinggi terjadi pada perempuan yang hamil rentang usia 45-54 tahun, yaitu 107 kali per 1.000 kelahiran.
2. Etnis
Kembar non-identik lebih sering terjadi pada populasi Afrika-Amerika, tidak terlalu umum terjadi pada masyarakat Asia dan Hispanik. Wow, berarti kehamilan fraternal saya termasuk langka ya.
3. Proporsi tubuh
Perempuan yang tubuhnya lebih tinggi, di atas 165 centimeter (cm) dan indeks massa tubuh (BMI) di atas 30 berpeluang cukup besar mendapatkan keturunan kembar dibanding mereka yang tingginya kurang dari 155 cm dan indeks massa tubuh kurang dari 20.
Alasannya mungkin karena orang yang lebih tinggi dan lebih berisi memiliki hormon pertumbuhan lebih banyak, seperti insulin yang meningkatkan peluang ovulasi.
4. Program kehamilan
Perempuan yang menjalani program hamil, misalnya lewat fertilisasi in vitro (IVF) berpeluang memiliki kembar non-identik.
5. Bulan pertama mengandung
Kembar non-identik paling banyak lahir dari perempuan yang kehamilan awalnya sekitar Juli. Sedikit saja kembar non-identik lahir dari perempuan yang kehamilan awalnya sekitar Januari.
Ini mungkin karena sekitar Juli siang hari lebih panjang, sehingga memengaruhi sekresi hormon folikel atau follicle-stimulating hormone (FSH) yang merangsang ovulasi. Ketika kadar hormone folikel tinggi, ovarium kita dirangsang melepaskan lebih dari satu sel telur, sehingga terjadilah kehamilan kembar.