Parenting

Cara Orang Tua Berhenti Meneriaki Anak

Cara orang tua berhenti meneriaki anak
Cara orang tua berhenti meneriaki anak

Orang tua di rumah kerap berteriak pada anak. Perilaku terus menerus ini membuat anak salah paham bahwa berteriak adalah normal.

Semudah orang tua meneriaki anak, efek jangka panjangnya justri menjadi bumerang. Psikolog sekaligus founder Aha! Parenting yang menulis buku Peaceful Parent, Happy Kids: How to Stop Yelling and Start Connecting, dr Laura Markham mengatakan kalau sampai anak tidak mengedipkan matanya ketika diteriaki, itu adalah indikator bahwa orang tuanya sudah terlampau sering melakukan hal sama.

"Intinya untuk benar-benar membuat anak berperilaku lebih dewasa, orang tua harus menunjukkan terlebih dahulu," ujar dr Markham, dilansir dari Fatherly.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kapan orang tua boleh berteriak pada anak?

Orang tua boleh melakukannya ketika anak-anak mereka saling memukul atau ada bahaya nyata di depan. Ini adalah kondisi ketika teriakan orang tua berdampak positif.

Dokter Markham mengiyakan bahwa tidak ada orang tua yang bisa sabar dan tenang melihat tingkah anak sepanjang waktu. Namun, orang tua yang gagal mengendalikan dirinya dan terus menerus meneriaki anak setiap hari ini bukanlah pengasuhan yang produktif.

Lalu, bagaimana supaya orang tua bisa berhenti meneriaki anak?

Pertama, kenali pemicu anak berteriak. Kedua, ingat, anak kecil berteriak karena mereka ragu. Mereka tidak berniat sama selali membuat orang tuanya marah.

Ketiga, sering berteriak mengajarkan anak bahwa segala masalah harus dihadapi dengan suara tinggi dan amarah. Keempat, gunakan humor untuk membantu anak melepaskan diri dari perilaku bermasalah.

Tertawa lebih baik daripada berteriak. Kelima, latih diri kita untuk tidak meninggikan suara dalam situasi genting. Ini bisa membuat hati anak terluka.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Parenting dan lifestyle blogger yang senang menuangkan kisahnya di www.muthebogara.blog