Parenting

Makanan Ini Bisa Bikin Anak Picky Eater

Kenali camilan tidak sehat berkedok sehat untuk anak
Kenali camilan tidak sehat berkedok sehat untuk anak

Banyak camilan terdengar sehat, tetapi sesungguhnya menekan nafsu makan anak. Akibatnya anak kita cuma mau makan itu saja dan tak ingin mengeksplorasi lebih banyak ragam makanan dalam kesehariannya.

Produsen yang melabeli diri makanan sehat buat anak itu tahu bahwa semua orang tua hendak memberi pilihan bergizi untuk buah hati, sehingga mereka menyajikan berbagai produk substansif. Padahal kenyataannya makanan tersebut cuma 'snack angin' saja. Kalorinya kosong dan membuat nafsu makan anak meningkat hanya menyukai kudapan itu saja. Anak kita akhirnya berubah menjadi pemilih makanan alias picky eater.

Makanan apa saja yang berpotensi menjadikan anak kita picky eater?

Dokter anak di Elizabeth Pediatric Group of New Jersey, Leah Alexander mengatakan 'snack angin' tadi cenderung dibuat dari tepung atau pati yang mengembang. Dia mencontohkan snack yang disebut mengandung sayuran sesugguhnya lebih banyak tambahan pewarna nabati, sehingga jatuhnya anak seperti makan kerupuk ketimbang makan sayuran.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Pada labelnya produsen menggunakan sejumlah istilah untuk menyamarkan gula. Mereka menambahkannya ke dalam produk tersebut agar terdengar sehat. Contohnya evaporated cane juice dan agave syrup yang aslinya pemanis buatan," kata dr Leah, dilansir dari Fatherly.

Dokter Leah mengatakan beberapa studi membuktikan gula alami sekali pun bisa memicu ketagihan di otak anak. Akibatnya anak lebih tertarik pada makanan manis.

Ini menciptakan masalah ketika orang tua ingin mengajarkan anak makan lebih banyak protein, sayuran, dan karbohidrat kompleks. Ketika anak lebih condong ke makanan manis, mereka cenderung menolak makanan pokoknya.

"Camilan buah, meski berlabel buah, paling-paling kandungannya ekstrak buah. Jarang yang mengandung buah asli," sebut dr Leah.

Dokter Leah menambahkan jus kemasan bisa memicu masalah makan anak. Jus kebanyakan mengandung nol kalori. Anak-anak menyukai jus karena rasanya manis.

Terlalu banyak mengonsumsi jus membuat anak merasa kenyang, sehingga tidak begitu lapar untuk makan makanan lain. American Academy of Pediatrics menyarankan asupan harian maksimum jus adalah empat ons atau sekitar 120 ml untuk anak usia 1-3 tahun, 4-6 ons atau 120-180 ml untuk anak usia 4-6 tahun, dan delapan ons atau 250 ml untuk anak usia tujuh tahun ke atas. Ini jus murni ya.

Beberapa jus instan, sebut dr Leah mengandung zat aditif yang bisa memperburuk masalah makan anak. Dia mencontohkan ada smoothie yang dilabel dengan campuran buah dan sayuran yang diklaim sebagai jus sehat. Padahal faktanya mengandung gula tambahan.

Setiap anak pasti ada masanya menjadi picky eater. Namun, sebagai orang tua kita harus pandai membaca label dan memahami snack mana yang baik dan tidak baik untuk anak.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Parenting dan lifestyle blogger yang senang menuangkan kisahnya di www.muthebogara.blog