Tips Penting untuk Suami yang Perdana Masuk Ruang Persalinan

Parenting  

Tiga kali saya melahirkan, tiga kali pula saya melahirkan sendiri di ruang operasi. Suami saya tidak mendampingi di ruang persalinan karena sedari awal kami terbuka dengan keadaan masing-masing.

Tidak semua laki-laki bisa mendampingi istri di ruang persalinan. Sebagian fobia darah, seperti suami saya, sebagian lain mungkin tidak bermasalah dengan hal terebut.

Perlu diketahui, misi nomor satu suami di hari persalinan istri adalah mendukung dan menyemangati. Kalau belum masuk ruang bersalin saja suami sudah stres, takut, dan tidak bisa mengendalikan perasaan, maka sebaiknya tidak masuk saja.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Jauh lebih bijak suami mengurusi keperluan lain, seperti koordinasi dengan rumah sakit terkait ruang ibu dan anak, menjaga keluarga lain yang mendampingi, dan menyiapkan seluruh keperluan istri dan calon anak yang akan lahir.

Berikut tips penting untuk suami yang perdana masuk ruang persalinan.

1. Pastikan istri mendapat ruang persalinan dan ruang istirahat yang nyaman

Sekiranya pasangan sudah tahu jadwal pasti persalinan, tentu lebih mudah menyiapkan ruang persalinan dan pascabersalin. Biasanya ini terjadi pada calon ibu yang berencana melahirkan lewat operasi caesar.

Ibu yang melahirkan normal otomatis hanya bisa menyiapkan perkiraan hari lahir. Kapan persisnya hari tersebut tidak ada yang tahu. Oleh sebabnya sebelum masuk ruang persalinan, suami perlu memastikan ketersediaan ruangan pascabersalin untuk istri. Ruang sama juga digunakan untuk beristirahat ibu dan anak.

2. Siapkan diri karena bisa jadi proses di ruang persalinan lebih lama

Tidak ada yang berharap istri terkendala saat melahirkan. Namun, kondisi kesehatan ibu dan janinnya tidak ada yang tahu.

Suami perlu menyiapkan tenaga terlebih dahulu, sebelum mendampingi istri. Pastikan suami tahu berapa lama biasanya persalinan normal dan caesar berlangsung, maka sekitar itu pulalah lamanya suami menemani istri di ruang persalinan.

Persalinan normal bisa berlangsung 4-8 jam, bahkan lebih. Persalinan caesar biasanya berlangsung maksimal satu jam.

3. Pastikan check in aman di rumah sakit

Sekiranya istri tiba-tiba pecah ketuban, atau kontraksi tiada henti, hal pertama yang perlu dilakukan suami adalah menghubungi rumah sakit tempat istri akan melahirkan.

Pastikan kita bisa check in dengan aman di rumah sakit. Kenali di mana area terbaik memarkir kendaraan dan menurunkan istri yang akan bersalin, sehingga kita tak perlu berputar atau mengitari rumah sakit terlampau jauh.

4. Perhatikan kebutuhan dasar

Suami jangan lupa makan sebelum mendampingi istri melahirkan. Jangan sampai suami mengabaikan kebutuhan dasar ini karena bisa berdampak pada stres dan emosi.

Proses melahirkan bisa berlangsung lama. Jangan sampai kita dehidrasi. Bawalah makanan yang bisa membangkit energi dengan cepat, seperti cokelat batang, telur rebus, dan teh manis. Kantin rumah sakit alternatif terbaik jika lupa membawanya dari rumah.

Pasangan yang suportif pasti memerhatikan dan mendengarkan istrinya dengan baik menjelang hari bahagia. Hal lain perlu diingat, hadir atau tidak hadir di ruang persalinan, suami tetap istimewa di mata istrinya.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Parenting dan lifestyle blogger yang senang menuangkan kisahnya di www.muthebogara.blog

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image