Tips Mempersiapkan Diri sebagai Ayah Baru

Parenting  
Ayah baru membutuhkan proses
Ayah baru membutuhkan proses

Segera setelah dua garis muncul di test pack, bukan hanya kehidupan seorang wanita yang berubah, tetapi juga pria. Orang-orang sibuk membahas calon ibu baru, tetapi tak banyak mengulik calon ayah baru.

Bukan cuma ibu yang butuh belajar, ayah juga. Dia juga panik seperti istrinya dan membutuhkan beberapa informasi berkualitas untuk mempersiapkan diri selama kehamilan istri.

Apa saja yang mungkin membantu ayah baru selama istri hamil hingga buah hati lahir?

1. Belanja kebutuhan ayah baru

Banyak ayah baru merasa kurang bisa menjalin ikatan dengan bayinya saat istri tengah menyusui. Salah satunya mungkin karena semua produk dirancang memudahkan ibu dan bayi, tetapi tak selalu memudahkan ayah dan bayi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Oleh sebabnya tak ada salahnya ayah berbelanja barang kebutuhan ayah yang akan mempermudah bonding dengan anak. Contohnya gendongan bayi yang daddy friendly, termasuk desainnya yang 'ayah banget.'

Jika tak ada alokasi anggaran untuk berbelanja perlengkapan ayah, maka kompromikan dengan ibu. Belilah barang-barang kebutuhan dengan motif netral, sehingga bisa dipakai ibu dan ayah sekaligus, misalnya tas popok bayi yang desainnya bersahabat untuk ayah.

2. Hubungkan calon ayah baru dengan ayah lain

Seperti perempuan yang membutuhkan banyak informasi terkait kehamilan dan pengasuhan anak dari teman-temannya yang lebih dulu menjadi ibu, demikian juga ayah. Hubungkan calon ayah baru dengan ayah lainnya.

Dorong suami bergaul dengan ayah baru lainnya. Biarkan mereka saling berbagi informasi terkait pengasuhan anak, sehingga calon ayah tidak kikuk ketika bayinya lahir.

3. Berbagi kegembiraan dan kekhawatiran

Ketika menjadi ibu, perempuan cenderung menyimpan lelahnya sendiri. Jangan menginternalisasikan apa yang ada di hati dan pikiran kita sendiri. Bagikan perasaan itu kepada suami.

Ini akan mendorong pasangan tumbuh lebih dekat ketika mengasuh anak. Istri tidak sendirian, jadi jangan buru-buru menjadi ibu super setelah melahirkan.

4. Riset bersama

Ada banyak hal perlu dipelajari ketika periode kehamilan. Kita pasti menjelajahi internet untuk mendapat setiap inci informasi tentang segala hal, mulai dari menyusui hingga mendekorasi kamar bayi.

Jangan melakukan semuanya sendirian. Duduklah bersama suami, kemudian buat daftar hal yang diinginkan berdua terkait pengasuhan anak. Lakukan riset dan kembali mendiskusikan apa yang telah dipelajari berdua.

5. Bersiap menghadapi stereotip ayah baru

Ayah baru sama seperti ibu. Mereka hanya butuh dipercaya dan diberi kesempatan untuk menangani anaknya sendiri. Jangan buru-buru menyalahkan ayah ketika merawat bayi, misalnya gaya menggendongnya, cara mengganti popoknya, cara memeluk anaknya, cara menyuapi anaknya.

Ayah dan ibu punya cara berbeda. Selama tidak membahayakan anak, biarkan ayah baru mengeksplorasi kemampuannya sendiri.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Parenting dan lifestyle blogger yang senang menuangkan kisahnya di www.muthebogara.blog

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image