Lingkungan

Asal Mula Berang-Berang Dinobatkan sebagai Insinyur Konservasi

Berang-berang adalah insinyur konservasi dalam pelestarian ekosistem
Berang-berang adalah insinyur konservasi dalam pelestarian ekosistem

Seorang ahli ekologi akan terus mencari tahu bagaimana sebuah ekosistem bisa menjadi lebih tangguh. Ini berguna untuk memberikan wawasan bagaimana ekosistem dapat merespon dampak manusia terhadap perubahan ilim.

Sekelompok peneliti pascadoktoral Departemen Sumber Daya Alam di Universitas Minnesota, Amerika Serikat pernah melakukan studi untuk menunjukkan peran berang-berang dalam konservasi air tawar dan ekosistem.

Mamalia karnivora yang tergolong dalam subfamili Lutrinae ini layak dinobatkan sebagai insinyur konservasi air tawar dan ekosistem. Pasalnya mereka adalah spesies penting yang menguntungkan spesies lain dengan mengubah lingkungan secara fisik.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Berang-berang ada di sebagian besar tipe ekosistem hutan. Hewan ini menciptakan dan melestarikan lingkungan perairan dan lahan basah, salah satunya di Minnesota.

Penelitian dari Natural Resources Research Institute (NRRI) di Universitas Minnesota ini telah diterbitkan dalam Jurnal Ecography.

"Skala penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Hasilnya memberikan kami pemahaman bagaimana berang-berang mengubah dan merekayasa ekosistem dalam jangka waktu lama, dan skala spasial besar," terang Tom Gable, salah satu penulis studi.

Peneliti meninjau kembali kondisi lima daerah aliran sungai (DAS) di Minnesota dalam kurun waktu 70 tahun terakhir (1948-2017). Penelitian ini bernilai bagi banyak konservasionis, ilmuwan, dan masyarakat yang ingin memahami bagaimana populasi berang-berang perlu dipulihkan untuk memengaruhi ekosistem secara positif.

Bagaimana berang-berang menjaga cadangan air?

Peneliti dalam studi ini mengevaluasi bagaimana berang-berang memengaruhi cadangan air di utara Danau Superior Minnesota menggunakan citra udara selama 70 tahun terakhir. Hasilnya peneliti menemukan empat hal penting.

1. Berang-berang meningkatkan cadangan air

Berang-berang mendorong peningkatan retensi air dalam ekosistem. Pemulihan populasi berang-berang di ekosistem dapat dilaksanakan pengelola dan konservasionis untuk keberlangsungan konservasi air tawar.

2. Berang-berang membuat bendungan alami

Semakin lama berang-berang hidup dalam suatu ekosistem, semakin banyak bendungan dan kolam-kolam yang bisa dijumpai. Bendungan dan kolam alami ini baik yang masih dihuni atau pun yang tidak lagi dihuni berang-berang. Kolam-kolam ini bisa menahan air dan menjadi sumber kehidupan bagi makhluk lain.

3. Berang-berang lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan

Berang-berang pada secara spasial tahan terhadap gangguan lingkungan dan aktivitas manusia yang moderat.

Bagaimana berang-berang membuat bendungan dan kolam sendiri?

Berang-berang terkenal karena kemampuannya menumbangkan pohon-pohon besar hanya menggunakan gigi seri. Otot rahang bawah berang-berang sangat kuat. Gigi berang-berang tak pernah berhenti tumbuh, sehingga tak mengenal kata tumpul meski sepanjang hidupnya memahat kayu-kayu keras.

Ciri khas hewan berang-berang adalah ekornya besar dan rata yang berfungsi layaknya kemudi saat berenang, penyangga saat duduk atau berdiri tegak, serta gudang lemak untuk musim dingin. Berang-berang akan mengibaskan ekornya di dalam air untuk memberi tanda bahaya bagi berang-berang lain saat mereka sedang bermain.

Satu koloni berang-berang bergotong royong membangun pondok atau rumah. Mereka akan membangun rumah, bendungan, dan kolam alami di sana. Tak heran jika hewan satu ini mendapat reputasi sebagai ‘insinyur alam.’

Tidak ada makhluk hidup selain manusia dan tidak ada hewan selain berang-berang yang mengubah habitatnya sendiri secara signifikan sesuai kebutuhan dan keinginan. Penduduk asli Amerika bahkan menyebut berang-berang dengan 'manusia kecil' karena alasan ini.

Biasanya berang-berang membangun bendungan atau kanal di hutan dataran rendah dengan air mengalir yang dangkal. Mereka memanfaatkan benda-benda sekitarnya, seperti pohon, ranting, kayu, batu untuk membuat pondok dan bendungan.

Koloni berang-berang bisa membuat bendungan hingga 100 kaki atau 30 meter. Mereka sengaja memilih lokasi di mana banyak tanaman berkayu, sumber makanan, dan daerah datar yang luas, sehingga ketika hujan bendungan mereka akan terisi air.

Berang-berang juga senang membangun sarang di titik aliran sungai yang sempit. Selain membuat kolam utama, berang-berang juga membangun kolam-kolam kecil di hulu dan hilir.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Parenting dan lifestyle blogger yang senang menuangkan kisahnya di www.muthebogara.blog