10 Kebiasaan Hidup yang Patut Dipertahankan Setelah Pandemi
Dua tahun lalu kita termasuk orang yang malas bergerak alias mager. Kita menjalani hari dengan autopilot layaknya robot. Bangun tidur, mandi, ke kantor, bekerja seharian, pulang, lalu istirahat.
Kita mencari banyak alasan tak sempat berolah raga karena sibuk bekerja. Namun, begitu pandemi covid-19 datang, otomatis sebagian besar rutinitas berubah.
Hari-hari kita tampaknya masih terus sama untuk sementara waktu. Jadwal ke kantor yang awalnya enam kali sepekan menjadi 1-2 kali sepekan, atau tidak ke kantor sama sekali.
Rutinitas Positif Setelah Pandemi
Selama pandemi ini tak bisa dipungkiri kita semakin sadar akan kesehatan. Kita berusaha sekuat tenaga tetap bugar, produktif, dan sejahtera secara sosial juga emosional.
Kelak ketika covid-19 berakhir, ada baiknya kita mempertahankan 10 rutinitas di bawah ini demi kebahagiaan hidup.
1. Rutinitas olah raga di rumah
Banyak gym dan pusat kebugaran ditutup selama pandemi, memaksa kita untuk memindahkan latihan dan kegiatan olah raga ke rumah. Kita sebetulnya tak membutuhkan peralatan mahal untuk berolah raga, bahkan sesederhana alat lompat tali yang murah, video senam gratis di YouTube, dan ruang kecil tempat kita mempraktikkannya.
2. Belanja lebih cerdas
Kebiasaan belanja cerdas selama pandemi hendaknya dipertahankan setelah pandemi. Kita mungkin membeli sayur dan buah dari petani secara online.
Kita mungkin tak menghabiskan banyak waktu di toko. Kita hanya membeli barang seperlunya dan langsung pulang.
Kita juga lebih rajin mencatat daftar belanjaan, bukannya datang dengan tangan kosong kemudian menghabiskan waktu di lorong-lorong supermarket.
3. Memberikan tip dengan murah hati
Semangat gotong royong kita saat pandemi ada baiknya dipertahankan. Sesederhana kita rajin memberi tip pada abang ojek online yang mengantarkan pesanan mereka.
Tukang ojek online alias ojol salah satu orang yang berjuang melayani kita di luar sana dengan menanggung risiko besar tertular virus. Mereka mencari rezeki halal demi menafkahi keluarga atau menghidupi diri.
4. Rajin mencuci tangan
Kita belajar kebersihan selama dua tahun terakhir. Kita yang dahulunya malas mencuci tangan pakai sabun, sekarang giat melakukannya supaya tidak terular virus.
Cuci tangan yang bersih setidaknya 20 detik, setara kita menyanyikan lagu Happy Birthday dua kali.
5. Rajin membaca berita
Selama pandemi kita semakin dekat dengan teknologi untuk memeriksa berita-berita terbaru tentang covid-19. Dengan demikian kita meliterasi diri kita lebih sering dari sebelumnya. Belajar juga untuk tidak gampang termakan hoaks.
6. Rajin memasak
Memasak salah satu aktivitas paling disukai banyak orang ketika pandemi. Mereka senang mengeksplorasi menu-menu baru, khususnya makanan sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Makanan rumahan bisa menjadi spesial selama pandemi ini. Itu sama menyenangkannya dengan kita makan di restoran. Bonus, harganya jauh lebih murah.
7. Membuat perayaan sederhana
Seluruh perayaan dilansungkan secara sederhana ketika pandemi. Orang-orang berulang tahun cukup dihadiri keluarga terdekat.
Pesta resepsi pernikahan yang biasanya tumpah ruah oleh undangan kini dirayakan bersama keluarga di rumah. Wisuda pun tak perlu mengenakan pakaian mewah. Hari kelulusan didampingi orang tua dengan dandanan sederhana.
8. Terhubung dengan orang terdekat
Pandemi membuat kita merasakan pentingnya persahabatan. Saat kita sepi di rumah, kita akan membuka ponsel melakukan video call atau panggilan telepon dengan sanak saudara juga sahabat.
Kita ingin tetap terhubung dengan mereka karena umur manusia tak ada yang tahu.
9. Streaming hiburan dari rumah
Kita tak harus pergi ke bioskop untuk menikmati film terbaru. Semua bisa dilakukan dari rumah.
Hiburan online bisa didapatkan dengan cara lebih sederhana. Modalnya cuma komputer atau laptop, ponsel atau tablet.
10. Stok persediaan darurat di rumah
Selama pandemi kita mengisi stok persediaan darurat di rumah, mulai dari masker, obat-obatan, hingga bahan makanan. Ini membuat hidup kita lebih terorganisir.