Waspada Tiga Tanda Anak Kecanduan Internet

Parenting  
Anak kecanduan internet mudah emosional
Anak kecanduan internet mudah emosional

Banyak orang tua saat ini khawatir anak-anaknya mungkin menghabiskan terlampau banyak waktu bermain internet. Penelitian Center for Parenting Education di Amerika Serikat menyebutkan semakin banyak jumlah anak seluruh dunia yang kehilangan pengalaman di kehidupan nyata akibat terlalu lama berselancar di dunia maya.

Anak-anak dan remaja berusia 8-28 tahun diperkirakan menghabiskan 44,5 jam per pekan menatap layar. Sekitar 23 persen anak-anak dan remaja melaporkan mereka benar-benar merasa kecanduan video gim, terdiri dari 31 persen remaja laki-laki dan 13 persen remaja perempuan.

Sebetulnya tidak ada yang melarang anak-anak bermain internet. Bagaimana pun remaja membutuhkan internet untuk mencari informasi, terutama tugas-tugas sekolah.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Internet bila digunakan dengan benar akan menjadi sumber informasi andalan untuk anak-anak. Mereka misalnya bisa membaca dan memelajari topik tertentu lebih luas.

Tanda Anak Kecanduan Internet

Sayangnya anak yang kecanduan internet tidak memunyai jumlah waktu seimbang di dunia maya dan dunia nyata. Orang tua perlu memastikan anak-anak memunyai cukup waktu untuk kegiatan fisik, makan sehat, membaca, mengerjakan pekerjaan rumah, menulis, dan sebagainya.

Tanpa kontrol kuat, anak yang kecanduan gadget misalnya kemungkinan besar akan kekurangan fokus, defisit perhatian, obesitas, berperilaku impulsif, bahkan agresif.

Berikut adalah beberapa tanda anak kecanduan internet yang perlu diwaspadai orang tua dan perlu penanganan segera.

1. Mengakses internet sepanjang waktu

Anak seolah menghabiskan lebih dari separuh waktunya bermain internet. Mereka online lebih lama dari waktu yang disepakati ornag tua di awal.

Anak sering diam-diam membuka internet di luar jadwal. Mereka berbohong tentang durasi waktu yang sudah dipakai, misalnya mengaku baru 30 menit bermain ponsel, padahal sudah satu jam lebih.

Anak sering terjaga lebih lama di malam hari hanya untuk membuka website. Mereka tidak mematuhi aturan batas waktu yang ditetapkan orang tua.

2. Anak lebih emosional

Anak yang kecanduan internet lebih mudah marah dan gelisah ketika diinterupsi waktu online. Mereka mudah mengumpat dan tersinggung ketika akses ke web tertentu ditolak.

Anak awalnya mungkin murung, tetapi mendadak tersinggung, marah, kemudian tertekan karena disuruh offline beberapa hari.

3. Lebih sibuk dengan teman di dunia maya

Anak lebih senang online ketimbang bergaul dengan teman dan keluarga di dekatnya. Saat offline, anak gelisah dan ingin kembali online.

Sering kali anak memeriksa media sosial dan email sepanjang hari. Mereka mengorbankan jadwal tidur siang, membantu orang tua di rumah, atau jadwal bikin pekerjaan rumah hanya untuk berselancar internet.

Anak yang kecanduan internet lebih senang menjalin pertemanan baru dengan orang-orang yang dikenalnya online, misalnya teman Facebook, teman Instagram, atau teman bermain gim online. Secara mendadak mereka kehilangan minat pada aktivitas-aktivitas yang sebelumnya mungkin sangat mereka sukai hanya karena sudah kecanduan internet.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Parenting dan lifestyle blogger yang senang menuangkan kisahnya di www.muthebogara.blog

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image