Parenting

Cara Menggunakan Parental Control Saat Anak Bermain Ponsel

Aktifkan parental control saat anak bermain gawai
Aktifkan parental control saat anak bermain gawai

Bukan rahasia lagi anak-anak zaman sekarang menyukai gawai dan perangkat elektronik. Mereka bermain gim, mengirim chat ke teman, menonton video viral terbaru, bermain TikTok, dan sebagainya.

Anak-anak yang selalu terhubung dengan gawai pada satu titik mempersulit orang tua untuk mengatur waktu paparan layar. Pada tahap ini sudah saatnya kita menggunakan kontrol orang tua atau parental control di setiap perangkat elektronik yang diakses anak kita di rumah.

Cara Mengaktifkan Parental Control

Saya setuju untuk hal gawai, kita harus menjadi orang tua helikopter yang mengontrol anak agar tidak keluar kendali. Aktivitas anak menatap layar perlu diatur, dipantau, dan dibatasi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Platform media sosial biasanya menetapkan batasan usia untuk pengguna. Facebook, Instagram, Twitter, dan Pinterest misalnya minimal berusia 13 tahun. LinkedIn 14 tahun, WhatsApp dan Line 16 tahun, Tinder 17 tahun, dan 18 tahun untuk YouTube, Foursquare, Wechat dan Flickr.

Berikut adalah cara menggunakan parental control saat anak bermain ponsel.

1. YouTube

Pertama, buka aplikasi YouTube, kemudian pilih menu setelan (setting). Pilih menu umum (general), check list mode terbatas (restricted mode), lalu aktifkan.

Kita bisa juga memasang aplikasi YouTube Kids. Ini akan membatasi tontonan mana yang benar-benar layak untuk anak dan mengeliminasi video-video yang sering kali berlabel for kids, tetapi sesungguhnya tidak mendidik.

2. Android

Saat ini terdapat banyak aplikasi untuk mengaktifkan fitur parental control di ponsel adroid. Salah satunya adalah aplikasi Parental Control - Screen Time & Location Tracker.

Kita bisa juga mengunduh Google Family Link di Google PlayStore. Aplikasi ini memandu kita membuatkan akun khusus untuk anak.

Kita tinggal masuk ke laman Google PlayStore kita, pasang aplikasi-aplikasi di atas, kemudian aktifkan. Buat nomor PIN dan pilih konten mana yang hendak kita batasi dari anak.

Beberapa ponsel android sudah menyediakan fitur untuk membuat akun kedua. Akun ini bisa kita buat khusus untuk anak, sehingga ketika ponsel berubah profil menjadi anak, kita bisa merasa lebih aman.

Kita tak perlu risau anak membuka yang tidak perlu, mengotak-atik foto, pesan teks, chat, berkomentar secara tak sengaja di media sosial kita misalnya.

3. iPhone

Berbagi iPhone dengan anak di bawah 10 tahun tidak senyaman perangkat android. Kita tidak bisa bolak-balik berganti akun, masuk keluar dari iCloud sesuka hati, sebagaimana android.

Oleh sebabnya, kita sebaiknya mengatur durasi layar pada iPhone. Buat batasan aplikasi yang boleh diakses anak. Begitu iPhone mati, itu pertanda anak harus mengembalikan ponsel kepada orang tuanya.

Kita sekarang hidup di dunia di mana orang dewasa hingga anak kecil bisa mengunggah setiap detail aktivitas ke media sosial. Saat ini semakin sulit menjaga kerahasiaan informasi pribadi anak kita. Namun, kita bisa menggunakan parental control ini untuk mengendalikannya.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Parenting dan lifestyle blogger yang senang menuangkan kisahnya di www.muthebogara.blog