10 Fakta Unik Gajah Sumatra di Way Kambas

Lingkungan  
Gajah sumatra berstatus kritis
Gajah sumatra berstatus kritis

Taman Nasional Way Kambas salah satu tempat konservasi gajah sumatra (Elephas maximus sumatrensis). Kawasannya mewakili berbagai tipe habitat, mulai dari hutan rawa, semak belukar, hutan pantai, hutan dataran rendah, hingga pegunungan.

Luas kawasan pelestarian alam ini mencapai 125 ribu hektare (ha). Taman Nasional Way Kambas terletak di Provinsi Lampung.

Sayangnya kondisi gajah sumatra saat ini kritis. Populasinya berkurang drastis karena diburu manusia untuk diambil gadingnya. Gajah sumatra juga terlibat banyak konflik dengan masyarakat.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

10 Keunikan Gajah Sumatra

Terlepas dari konflik yang melibatkan gajah sumatra, mamalia darat satu ini memiliki banyak keistimewaan dan keunikan. Berikut adalah 10 keunikan gajah sumatra yang terdapat di Taman Nasional Way Kambas.

1. Gajah sumatra hewan darat terbesar di Indonesia

Gajah sumatra adalah hewan darat terbesar di Indonesia. Gajah afrika adalah mamalia darat terbesar di dunia. Bobot tubuh gajah sumatra rata-rata 3-5 ton dengan tinggi rata-rata 2-3 meter (m).

Gajah sumatra bisa berumur hingga 70 tahun. Periode kehamilannya mencapai 22 bulan.

Bagian atas kepala gajah sumatra terdapat dua tonjolan, beda dengan gajah afrika yang kepalanya cenderung datar. Kuping gajah sumatra lebih kecil dan berbentuk segi tiga, beda dengan kuping gajah afrika yang besar dan cenderung mengotak.

Gajah sumatra memiliki lima kuku depan dan empat kuku belakang/ Foto: @btn_waykambas
Gajah sumatra memiliki lima kuku depan dan empat kuku belakang/ Foto: @btn_waykambas

Gajah sumatra memiliki lima kuku kaki pada dua kaki depan dan empat kuku kaki pada dua kaki belakang. Habitatnya berada di hutan-hutan dataran rendah di bawah 300 meter di atas permukaan laut (m dpl).

2. Gajah sumatra makannya banyak

Gajah sumatra membutuhkan makanan hingga 150 kilogram (kg) per hari. Satwa ini menghabiskan tiga per empat hari, setara 12-18 jam hanya untuk makan.

Gajah sumatra makan rumput, daun, ranting muda, umbi-umbian, juga buah-buahan. Setidaknya ada 69 spesies tumbuhan yang menjadi pakan gajah sumatra.

Perilaku gajah yang suka makan membuat hewan satu ini menghasilkan kotoran paling banyak di hutan. Volume kotoran gajah bisa mencapai satu ton per pekan.

Inilah kenapa gajah sumatra salah satu mamalia dilindungi karena perannya membuat tanah hutan tetap subur, menyebarkan benih pohon, menggali lubang air, membuat jalan setapak yang memvariasikan lanskap hutan.

3. Belalai gajah sumatra sangat sensitif

Belalai adalah bagian tubuh gajah sumatra yang paling sensitif. Tahu tidak? Gajah memiliki 100 ribu otot di belalainya. Ini membuat belalai gajah bisa mengangkat dan menarik benda besar juga berat, layakny kuda, tetapi juga bisa memegang benda-benda kecil, sekecil sebutir beras.

Kemampuan belalai gajah tak perlu diragukan lagi. Mamalia besar ini bisa menggunakan belalai untuk mengambil makanan, menyedot air minum yang bisa menampung hingga delapan liter air setara dua galon air minum.

Gajah sumatra dalam perawatan di Taman Nasional Way Kambas/ Foto: @btn_waykambas
Gajah sumatra dalam perawatan di Taman Nasional Way Kambas/ Foto: @btn_waykambas

Walau dilabel sebagai mamalia terbesar, gajah sumatra jago berenang loh. Gajah sumatra menggunakan belalainya sebagai alat snorkel ketika berenang.

4. Gading gajah sumatra adalah gigi

Gading gajah sebetulnya adalah gigi seri yang memebsar. Gading ini pertama kali muncul ketika gajah berusia sekitar dua tahun.

Hanya gajah sumatra jantan yang memiliki gading panjang. Gajah sumatra betina, meski pun tumbuh gading, ukurannya lebih pendek dan hampir tidak terlihat. Kondisinya berbeda dengan gajah afrika di mana jantan dan betinanya sama-sama memiliki gading panjang.

Gading gajah sumatra akan terus tumbuh sepanjang hidup mereka. Ini jelas beda dengan pertumbuhan gigi manusia yang berhenti setelah mencapai ukuran tertentu.

Gajah sumatra menggunakan gading untuk membantu aktivitas makan. Mereka menggunakan gading untuk menggali akar, mencabut kulit pohon, juga sebagai senjata pertahanan saat bertarung.

Sayang sekali karena gading ini gajah sumatra sering diburu. Pemburu liar menganggap gading gajah sumatra memiliki banyak khasiat sehingga harganya mahal di pasar gelap.

5. Kulit gajah sangat tebal

Tahu tidak? Kulit gajah itu tebalnya bisa mencapai 2,5 centimeter (cm). Lipatan dan kerutan di kulit gajah sumatra melindungi hewan ini dari terik matahari. Saking tebalnya kulit gajah bisa menahan tekanan air hingga 10 kali lipat dari kulit manusia dan hewan lainnya.

Gajah sumatra menjaga kebersihan kulitnya dengan cara mandi debu atau mandi lumpur secara teratur. Lumpur serupa tabir surya bagi gajah yang berfungsi sebagai pelembab sekaligus pengusir serangga.

6. Gajah sumatra berkomunikasi lewat suara

Gajah sumatra sama seperti manusia yang berkomunikasi lewat suara. Mereka memiliki berbagai level suara, salah satunya suara menyerupai terompet yang menandakan panggilan untuk komunitasnya.

Beberapa nada suara gajah sumatra mereka sangat rendah, bahkan tidak terjangkau pendengaran manusia. Gajah bisa membedakan lebih dari 100 suara gajah dalam kawanannya.

Gajah sumatra juga bisa berkomunikasi lewat bahasa tubuh, sentuhan, dan aroma. Mereka hewan cerdas karena bisa berkomunikasi dengan sinyal seismik, yaitu suara getaran di tanah yang dideteksi lewat tulang-tulang mereka.

7. Anak gajah sumatra bisa langsung berjalan dalam waktu satu jam

Bayi mungkin baru bisa merangkak pada usia 6-9 bulan, berdiri pada usia 7-12 bulan, dan berjalan pada usia 9-12 bulan. Hebatnya, anak gajah sumatra bisa langsung berdiri 20 menit setelah dilahirkan dan berjalan satu jam setelah dilahirkan. Setelah berumur dua hari, anak gajah sumatra langsung bisa mengikuti kawanan gajah lainnya.

Gajah sumatra di Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas/ Foto: @btn_waykambas
Gajah sumatra di Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas/ Foto: @btn_waykambas

Luasnya area pergerakan gajah dan kebiasaan gajah sumatra bermigrasi menjadikan mamalia satu ini memiliki teknik bertahan hidup luar biasa. Mereka terus bergerak bersama kawanannya mencari makan dan sumber air.

8. Kawanan gajah sumatra dipimpin seekor betina

Gajah adalah hewan yang menganut sistem matrilineal. Satu kawanan gajah dipimpin seekor betina.

Gajah sumatra tidak membesarkan anaknya seorang diri, melainkan dibantu seluruh kawanan. Mungkin dari sini muncul kalimat butuh warga satu desa untuk membesarkan seorang anak.

Ketika anak jantan sudah berumur 12 tahun, dia akan meninggalkan kawanan untuk hidup sendiri, sedangkan anakan betina akan tinggal bersama kawanan keluarga. Gajah betina akan tinggal bersama ibu mereka, meski sudah mendapatkan pasangan atau pejantan.

9. Gajah salah satu hewan paling cerdas di dunia

Gajah salah satu hewan paling cerdas di dunia. Lobus temporal atau area otak yang menyimpan memori pada gajah ukurannya lebih besar dan lebih padat dari manusia.

Oleh sebab itu gajah memiliki daya ingat yang bagus. Tidk salah di luar negeri ada pepatah elephant never forget.

10. Populasi gajah sumatra sudah kritis

World Wild Fund for Nature (WWF) Indonesia memperkirakan dalam 25 tahun terakhir gajah sumatra telah kehilangan 70 persen habitatnya. Data dokumen Rencana Tindakan Mendesak Penyelamatan Populasi Gajah Sumatra 2020-2030 memperkirakan populasi gajah sumatra diperkirakan tinggal 1.694-2.038 individu, di dalam dan luar kawasan lindung.

Gajah sumatra dan mahoutnya di Taman Nasional Way Kambas/ Foto: @btn_waykambas
Gajah sumatra dan mahoutnya di Taman Nasional Way Kambas/ Foto: @btn_waykambas

Sensus Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2011 mendata populasi gajah liar di Taman Nasional Way Kambas mencapai 248 ekor, sedangkan total populasi gajah di area Taman Nasional Way Kambas adalaj 313 ekor.

Status gajah sumatra sudah kritis (critically endangered). Selangkah lagi mamalia dilindungi ini sudah dinyatakan punah di alam.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Parenting dan lifestyle blogger yang senang menuangkan kisahnya di www.muthebogara.blog

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image