Basic Manner Soal Uang yang Sering Dilupakan Orang
Basic manner soal uang/ Foto: olahan pribadi dengan Canva
Mayoritas obrolan kita sehari-hari pasti ada menyerempet soal uang. Suka atau tidak, semua orang senang membicarakannya, mulai dari bagaimana cara menghasilkan uang lebih banyak, bagaimana cara membelanjakannya dengan bijak, dan itu melibatkan teman, pasangan, rekan kerja, hingga anggota keluarga.
Basic Manner Uang
Sayangnya tidak semua orang memahami basic manner atau etika dasar soal uang. Berikut enam basic manner soal uang yang sering dilupakan banyak orang.
1. Lunasi utang tepat waktu
Kalau kita meminjam uang, katakan kapan kita akan mengembalikannya. Lunasi utang tepat waktu, kalau bisa sebelum masa tenggat berakhir.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Jangan tersinggung jika saudara atau teman sendiri menolak memberi kita uang cuma-cuma. Beberapa orang punya alasan sendiri tidak mau meminjamkan uang pada teman dan kerabat.
Lebih baik mengatakan 'tidak' ketimbang hubungan baik jadi buruk karena utang. Persaudaraan ya persaudaraan, persahabatan ya persahabatan, tetapi bukan berarti kita boleh lupa sama utang.
2. Jangan bahas utang orang lain pas sedang kumpul keluarga
Bukan ide baik ketika kumpul keluarga tiba-tiba kita membahas soal utang. Tak ada urusan ketika Om Aris dan Tante Kinan yang berutang pada mama papa kita, kemudian kita menyeret-nyeret anaknya. Apalagi momennya kurang pas, yaitu dibahas saat kumpul keluarga.
Jika memang ada anggota keluarga dekat atau jauh berutang pada keluarga kita, luangkan waktu pribadi untuk membicarakannya empat mata. Jangan membongkarnya di depan umum, terlebih keluarga sendiri, mau sekesal apapun kita pada dia.
3. Kalau makan bersama, bayarnya tetap sendiri-sendiri.
Basic manner ketiga ini sering bikin hubungan persahabatan bubar jalan. Kalau memang kita mau makan bersama teman-teman, sedari awal kita cari tahu dulu, acara makan-makan ini ditraktir atau bayar sendiri-sendiri? Jangan asumsikan siapa yang mengajak berarti dia yang traktir.
Kita yang punya ide makan bersama cuma pesan nasi goreng telur, sedangkan Aris pesan steak, Kinan pesan sop buntut, dan Raya pesan spageti. Lantas, tiba-tiba karena kita yang mengajak mereka, kita yang harus bayar semua bill? BIG NO!
Berinisiatiflah untuk bayar sendiri-sendiri, diminta atau tidak diminta. Kondisi keuangan masing-masing orang tidak sama.
4. Jangan diskusi keuangan sama pasangan lewat chat
Mungkin saja kita pasangan atau suami istri yang baru menikah. Biasanya kita masih malu-malu kalau membahas soal duit karena pengantin baru.
Semalu atau sesegan apa pun kita, jangan pernah mengajak pasangan diskusi soal uang via chat, sms, atau surel. Luangkan waktu untuk membicarakannya berdua, langsung, dari hati ke hati.
Kita bisa mengobrol pas lagi santai berdua di depan TV, pas lagi pergi ke supermarket, pas jalan santai pagi atau sore hari.
5. Jangan menanyakan gaji orang lain
Memang benar, diskusi soal gaji tak pernah dilarang dalam kehidupan sosial, tetapi basic manner satu ini perlu juga diperhatikan.
Kurang elok kita menanyakan kepada seseorang berapa gaji atau penghasilannya sebulan? Kesan yang didapat orang tersebut adalah kita sedang membandingkan diri kita dengannya dan itu bisa membuat desperate tingkat tinggi.
6. Jangan berselingkuh secara finansial
Buat pasangan yang mau menikah, jangan pernah selingkuh finansial sama calon istri atau calon suami. Pada akhirnya apa pun bentuknya, pasti si dia bakal tahu juga.
Kalau memang kita punya utang, cicilan bank, atau tanggungan lain, ceritakan selengkapnya informasi tersebut kepada calon pasangan hidup kita.
Apabila kita baru memberitahunya setelah menikah, ini bisa memicu perasaan terluka hingga pengkhianatan. Pasangan kita berhak tahu kondisi finansial kita dan kita tidak boleh menyembunyikannya.
Hal sama berlaku setelah menikah. Bicarakan segala bentuk pengeluaran bersama. Jangan beli ponsel baru atau laptop baru tanpa diskusi sama istri, terlebih jika kebutuhan anak istri saja masih kurang.
Apakah kamu punya basic manner lainnya soal uang? Silakan diskusi di kolom komentar.
