Glamping Tren Wisata Baru, Apa Bedanya dengan Kamping?
Glamping menjadi tren baru dunia pariwisata dan perhotelan di Indonesia. Glamping kependekan dari glamorous camping atau kemping glamor yang pertama kali berkembang di Inggris dan Amerika satu dekade lalu. Lantas, apa bedanya sama kamping?
Keduanya sama-sama berkemah. Hal yang membedakan kamping adalah berkemah tradisional, sedangkan glamping lebih modern.
Saking viralnya konsep ini di kalangan wisatawan, kamus Merriam-Webster akhirnya menambahkan glamping dari awalnya cuma istilah gaul menjadi kata baku.
Berikut adalah perbedaan mendasar antara kamping dan glamping.
· Kamping berarti kita membawa tenda sendiri, sedangkan glamping disediakan pihak ketiga.
· Kamping artinya kita tidur di kantong tidur (sleeping bag) beratapkan bintang, sedangkan glamping menyediakan tempat tidur cukup luas dengan seprei bersih di bawah tenda mewah.
· Orang kamping biasanya harus buang air di sungai, di semak, atau di balik pepohonan di alam terbuka, sedangkan orang glamping menggunakan toilet tertutup.
· Kamping berarti kita memasak sendiri dengan menyalakan api plus kayu bakar atau menggunakan kompor portabel, sedangkan glamping memungkinkan kita menikmati makanan rumahan atau makanan hotel yang disajikan pengelola.
· Orang sedang kamping biasanya tidak mandi sama sekali, atau mandi di sungai terdekat, sedangkan orang sedang glamping mandi di kamar mandi pribadi atau kamar mandi bersama.
· Ketika kamping, kita bisa jadi kamping sendiri, atau bertemu dengan peserta kamping lain. Beda dengan glamping di mana kita sudah pasti menemui tenda lain di dekat kita.
Kegiatan berkemah sebetulnya sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Kamping menggunakan tenda sederhana, kantong tidur, dan api unggun, sedangkan glamping melibatkan lebih banyak fasilitas nyaman dan mewah, mulai dari makanan hotel, kamar ber-AC, sambungan internet, hingga kamar mandi pribadi.
Pilih Kamping atau Glamping?
Itu bergantung pada suasana seperti apa yang hendak kita nikmati. Ada orang yang menginginkan pengalaman sangat berbeda dengan kesehariannya, sehingga memilih kamping di mana segala hal dilakukan mandiri, mulai dari mendirikan tenda sendiri, memasak makanan sendiri, menyalakan api unggun sendiri. Golongan ini berpikir, jika mereka menginginkan kenyamanan, jauh lebih baik tinggal di rumah atau check in ke hotel mewah.
Namun, ada pula orang yang menyukai perpaduan dua suasana. Mereka ingin menikmati alam bebas, tetapi tidak harus sepenuhnya mengorbankan kemewahan dan kenyamanan hidup, termasuk memiliki keterampilan survival di alam. Golongan ini biasanya memilih glamping di mana segala akomodasi disiapkan pihak ketiga.
Glamping mungkin lebih cocok untuk keluarga dengan anak-anak. Tidak ada salahnya menginginkan kenyamanan sebab sifat dasar manusia begitu. Teknologi modern membuat glamping hari ini lebih mudah diakses dan terjangkau.
Glamping juga pilihan terbaik bagi pekerja sibuk yang ingin istirahat sejenak menikmati alam. Apalagi situasi pandemi begini, kita menginginkan liburan yang dekat dengan alam, menyajikan suasana lebih tenang dan jauh dari keramaian.
Hari ini banyak sekali model glamping berkembang di Indonesia. Ada yang menawarkan glamping di dalam tenda konvensional berukuran besar, geodesic domes, bell tents, cocoons, hingga tenda safari.
Wisatawan sekarang senang mencari pengalaman baru dengan glamping. Mereka mendapatkan aneka dimensi yang menawarkan pengalaman sensorik lebih luas, mulai dari penglihatan, pendengaran, sentuhan, rasa, dan penciuman. Kegembiraan mereka biasanya tercermin dari publikasi foto-foto di media sosial.
Kalau kamu pilih mana, kamping atau glamping?