Gaya Hidup

Menyambut Idul Fitri dengan Cara-Cara Islami

Menyambut Idul Fitri dengan cara islami
Menyambut Idul Fitri dengan cara islami

Ramadhan tiba dan tak lama setelah itu umat Muslim akan menyambut Idul Fitri. Kita tak boleh melupakan fakta pentingnya Idul Fitri dari sisi religius.

Berhati-hatilah agar kita tidak terjebak menggunakan kesempatan ini untuk melakukan hal-hal yang justru dilarang agama. Bagaimana melakukan yang terbaik menyambut Idul Fitri dalam tata cara islami?

1. Hindari pemborosan

Banyak orang menghabiskan lebih pengeluaran saat Idul Fitri dibanding hari biasa. Mereka menyiapkan menu berbuka berlebihan, memberi hadiah, dan sebagainya. Akan tetapi, anggaran yang mereka gelontorkan tidak sesuai kemampuan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Allah berfirman dalam QS Al-Isra 27 yang menerangkan orang boros sebagai saudara setan.

اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا

Artinya, "Sesungguhnya orang-orang yang pemboros adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS Al-Isra 27)

Daripada boros untuk diri sendiri, jauh lebih baik kita memberikan sebagian yang kita punya kepada mereka yang membutuhkan. Idul Fitri adalah waktu untuk mengingat orang-orang yang kurang beruntung dari kita, seperti orang-orang miskin yang kesulitan dan kesusahan.

2. Jangan lalai salat

Melalaikan salat adalah dosa besar apalagi meninggalkannya. Selama Idul Fitri, perbanyaklah salat berjamaah, salat tarawih, salat malam, dan ibadah sunah lainnnya.

Ada banyak keutamaan salat tarawih di bulan puasa. Hukumnya sangat dianjurkan atau sunah muakad.

Salat tarawih mendatangkan berkah bagi kehidupan. Pahalanya 27 derajat, melengkapi kekurangan ibadah wajib kita, bahkan ibadahnya dihitung seperti salat semalam penuh.

3. Hindari dosa-dosa kecil

Dosa-dosa kecil ini kadang sering kita lupakan. Contohnya, mengumbar aurat dengan berpakaian tak pantas di momen Ramadhan, lebih sering mendengarkan musik ketimbang membaca Al-Qur'an, lebih sering menonton film dan drama ketimbang menonton ceramah atau menghadiri pengajian.

Ketika Hari Raya Idul Fitri, Rasulullah SAW mengajarkan kita memberi salam sambil berucap, “Taqobbalalloohu minnaa wa minkum” kepada sesama Muslim yang dijumpai. Dalam banyak kasus, kita sengaja memberi salam seraya berjabat tangan atau bersentuhan tangan dengan lawan jenis.

Alasannya adalah toleransi. Padahal, toleransi yang benar adalah menghormati ajaran agama umat tertentu. Allah SWT jelas-jelas melarang keras laki-laki dan perempuan bukan muhrim bersentuhan.

4. Bersosialisasi dengan teman dan kerabat

Sangat disarankan menggunakan bulan suci sebagai sarana mempererat hubungan pertemanan dan kekerabatan. Idul Fitri adalah bulan memperkuat silaturahmi.

Hal yang sering terlupakan adalah silaturahmi sambil berkomunikasi untuk hal-hal dilarang. Contohnya menggunjung atau menggibah orang lain. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Hujurat 12.

وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Artinya, "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." (QS Al-Hujurat 12)

5. Tampil sebaik-baiknya di Hari Raya Idul Fitri

Rasulullah menyunahkan umat Muslim berpenampilan baik ketika Idul Fitri. Banyak di antara kita terutama Muslimah menyalahartikan sunah tersebut dengan berpakaian dan berias melebihi syariat atau batasan Islam.

Saking berlebihan, penampilan Muslimah tersebut menimbulkan tabarruj atau mengundang syahwat lawan jenis. Bagaimana contoh praktiknya?

Rasulullah bersabda, "Di antara yang termasuk ahli neraka ialah wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Yang berjalan dengan lenggak-lenggok untuk merayu dan untuk dikagumi. Mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya." (HR Muslim)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Parenting dan lifestyle blogger yang senang menuangkan kisahnya di www.muthebogara.blog