Parenting

Hindari Bahaya Meninggalkan Si Kecil dalam Mobil

Risiko meninggalkan anak dalam mobil
Risiko meninggalkan anak dalam mobil

Ibu-ibu zaman sekarang sudah terbiasa menyetir mobil sendiri. Mereka tangguh membawa anak kemana pergi, mulai dari antar jemput sekolah, mengantar anak ke tempat les, belanja ke pasar, bahkan menjalankan usaha sampingan.

Sayangnya, ada satu kebiasaan ibu yang terlalu sering multitasking, yaitu lupa. Dalam hal berkendaraan, tak jarang ibu meninggalkan anak bahkan yang masih bayi di dalam mobil.

Ketika ibu meninggalkan anak di dalam mobil, konsekuensinya sangat buruk. Anak bisa dehidrasi bahkan terancam jiwanya karena menghadapi suhu panas dalam mobil. Ada juga risiko anak diculik bahkan bisa berimbas ibu sendiri menghadapi tuntutan pidana atau hukuman penjara.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sebagai orang tua, kita membuat banyak keputusan sulit, tetapi meninggalkan anak dalam mobil bukanlah salah satunya. Di Amerika Serikat misalnya, 38 anak setidaknya meninggal dunia per tahun karena terkurung di dalam mobil. Beberapa anak ditinggalkan orang tuanya karena tak sengaja.

Kendati kita membiarkan jendela terbuka sedikit saat meninggalkan anak sejenak di mobil, itu sama sekali tak mencegah suhu dalam mobil naik dan makin panas. Sama halnya seperti fenomena gas rumah kaca.

Hal paling buruk yang bisa terjadi ketika orang tua meninggalkan anak di dalam kendaraan adalah cedera dan kematian.

Apa saja langkah-langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk menjaga keselamatan anaknya?

1. Periksa mobil sebelum dikunci

Biasakan memeriksa seisi mobil sebelum mengunci dan memarkirnya. Sekiranya harus meninggalkan laptop, dompet, boneka anak, tas, atau popoknya, tempatkan di tempat seharusnya.

2. Kunci pintu dan bagasi setelah semua orang keluar dari mobil

Beberapa kecelakaan dan insiden bisa terjadi karena anak-anak masuk ke dalam mobil tanpa sepengetahuan orang tua. Tiba-tiba, mereka menyelinap ke dalam mobil begitu ayah atau ibunya baru saja memarkir kendaraan dalam garasi.

3. Bicarakan faktor keamanan dengan anak

Ajari anak, sesuai usianya bahwa mobil bukanlah tempat bermain. Mereka juga perlu dilatih cara berhadapan dengan orang asing yang mungkin berniat buruk, misalnya menculik mereka.

4. Jangan mencampurkan jadwal anak dengan lainnya

Cobalah sebisa mungkin menghindari lebih dari satu atau dua tugas dalam sehari. Misalnya, kalau orang tua ingin mengantar anak les, jangan menggabungkannya dengan berbelanja ke supermarket, bertemu kolega, dan sebagainya. Ini bisa menurunkan konsentrasi dan membuat orang tua lupa sedang membawa anak dalam kendaraan.

5. Pasang pengaman

Beberapa kendaraan memiliki sistem peringatan dan pengaman yang memberi tahu pengemudi untuk memeriksa mobil sebelum keluar. Ada juga kursi mobil yang memiliki perangkat built-in untuk mengingatkan anak-anak di kursi belakang.

6. Hubungi petugas keamanan jika melihat anak kecil dalam mobil

Hubungi petugas keamanan sekiranya kita melihat ada anak kecil tertinggal dalam mobil sendirian. Bisa jadi orang tuanya tak sengaja melakukannya. Jika anak tampak sudah tak nyaman, lemas, dan tak responsif, segera keluarkan anak dengan cara apa pun dari dalam mobil. Bawa anak ke lingkungan lebih sejuk, berikan minum, dan lap wajah atau tubuhnya dengan kain basah.

Jangan pernah meninggalkan anak sendirian dalam mobil. Tak apa jika pekerjaan kita sedikit lambat karena membawa anak serta, asalkan keselamatan mereka menjadi perhatian utama.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Parenting dan lifestyle blogger yang senang menuangkan kisahnya di www.muthebogara.blog