Buku Emak Rimbawan: Sejuta Cara Ibu Mengajarkan Pendidikan Lingkungan untuk Anak

Lingkungan  
Belajar pendidikan lingkungan dari buku Emak Rimbawan
Belajar pendidikan lingkungan dari buku Emak Rimbawan

Sepanjang tahun kita terus menggaungkan semangat cinta lingkungan, memerangi perubahan iklim, dan menggiatkan gaya hidup ramah lingkungan. Namun, seberapa jauh orang tua, khususnya ibu berperan dalam hal ini?

Buku Emak Rimbawan mengupas tuntas beragam cara ibu mengajarkan pendidikan lingkungan untuk anak sejak usia dini. Buku setebal 213 halaman yang diterbitkan Dandelion Publisher ini ditulis 30 perempuan bergelar sarjana kehutanan lulusan Fakultas Kehutanan IPB University.

Penulis sekaligus editor buku Emak Rimbawan, Mutia Ramadhani mengatakan perempuan menjadi pemimpin dalam setiap gerakan besar, meski kontribusi mereka sering tak diakui, termasuk perannya dalam gerakan lingkungan. Perempuan dan lingkungan sama-sama menghadapi banyak tantangan, tetapi melalui keterampilan dan semangat konservasi, mereka berjuang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Perjalanan hidup membawa kami menapaki hal-hal berbeda. Ada yang setelah lulus bekerja di jalur keilmuwannya, dan ada pula yang tidak. Kendati demikian, semangat rimbawan bergema tiada henti di dada kami," kata Mutia.

Masih dalam suasana Hari Pendidikan Nasional, Mutia mewakili seluruh penulis Emak Rimbawan mengajak seluruh ibu di Indonesia agar terus menyisipkan pendidikan lingkungan untuk anak-anaknya di rumah. Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengajarkan anak disiplin memilah sampah, bijak mengelola makanan (zero food waste), pengamatan satwa (animal watching), membacakan dongeng bertema lingkungan, mengajak anak giat menanam, menyayangi binatang, membudidayakan tanaman obat, mencintai panganan tradisional, dan sebagainya.

Buku best seller, Emak Rimbawan.
Buku best seller, Emak Rimbawan.

Antologi Emak Rimbawan berisi 30 kisah dari 30 ibu dalam menanamkan cinta lingkungan mulai dari lingkungan rumah. Buku best seller ini telah dicetak 341 eksemplar selama masa preorder pertama.

Berikut adalah judul cerita dan masing-masing penulisnya.

· Kera dan Monyet Itu Beda, Loh! (Mutia Ramadhani)

· Never Ending Commitment (Rizki Ratna Ayu Paramitasari)

· Dia Rimbawan Kecilku (Lina Kristina Dewi)

· Kereta, Sepeda, dan Langkah Kata (Merzyta Septiyani)

· Jadi Presiden yang Cinta Lingkungan (Luthfia Nuraini Rahman)

· Rimbawan Bermental Karang (Evi Heriyaningtyas)

· Tidak Selalu Bersama Ananda (Dieta Arbaranny Koeswara)

· Anak Kecil Sahabat Reptil (Meutia Esti Handini)

· du bist Nicht Krank, du bist Schwanger (Azizah Seiger)

· Biru Itu Istimewa (Fitri Handayani)

· Ketika Rimbawan dan Madu Berpadu (Irwani Gustina)

· Konservasi Menyatukan Generasi (Reni Srimulyaningsih)

· Rimbawan dan Insan Peradaban (Yusi Indriani)

· Let's Go! Kita Taklukkan Puncak Bubo (Mietra Ayu Dhistira)

· Cinta Lingkungan tak Bisa Instan (Nur Anita Gusnia)

· Konservasi Pangan dan Budaya dalam Fotografi (Nisa Qodriyanti)

· Memancing Ceria Bersama Kayra (Neneng Muliya)

· Menapaki Usia di Kebun Raya (Maria Fatima Conchita Wawo)

· Pilah Sampah dari Rumah (Pratiti Budi Asih)

· Konservasi dari Piring Saji (Ino Haryanti)

· Seru Sekali di Taman Safari (Mardiana Wachyuni)

· Hidangan Tradisional Buatan Mama (Pesta Paskaria Simbolon)

· Jatuh Hati dengan Etnobotani (Agustina Roswita Atok)

· Sejuta Kasih Sayang untuk Jimbo (Serasi Marito Siregar)

· Rekam Jejak Konservasi di Setiap Destinasi (Elfrida Sonevy)

· Kurangi Emisi dari Rumah Sendiri (Hajah Ainah)

· Anakku Pendaur Sampah, bukan Penabur Sampah (Shanti Susanti)

· Cari Tahu Satwa di Sekitar Kita (Betriaroza)

· Konservasi Merajut Dua Hati (Corry Wulan)

· Menjemput Kenangan ke Baluran (Diana Puspawati)

Emak Rimbawan diapresiasi berbagai kalangan, mulai dari dosen, mahasiswa, guru, penulis, hingga kalangan artis. Dosen Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata (DKSHE) IPB, Mirza D Kusrini mengatakan antologi ini merupakan kumpulan esai ringan yang enak untuk dibaca.

“Buat saya, buku ini serasa surat cinta dari anak yang menceritakan kehidupan dan keluarga mereka setelah meninggalkan kampus,” katanya.

Artis, model, penggiat lingkungan, sekaligus founder Natha Satwa Nusantra, Davina Veronica mengatakan buku Emak Rimbawan sangat bermanfaat, dikemas dalam bahasa ringan, dan mudah dipahami. Buku ini mengingatkan kita untuk peduli, menghargai, menyayangi, dan menghormati alam beserta isinya.

“Buku ini mengingatkan kembali bahwa manusia bukan satu-satunya makhluk yang berhak hidup di bumi. It’s a web of life. Manusia tanpa alam tidak bisa bertahan hidup, tetapi alam bisa hidup tanpa manusia,” ujarnya.

Penasaran dengan karya tulis edukatif ini? Silakan kirim direct message dengan mengunjungi akun Instagram @rimbawanmenulis atau chat ke nomor 085214067133. Selamat Hari Pendidikan Nasional!

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Parenting dan lifestyle blogger yang senang menuangkan kisahnya di www.muthebogara.blog

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image